Kementan Sukses Gelar Tani On Stage di CFD Makassar

Minggu, 15 Desember 2019 – 21:51 WIB
Mentan di acara Tani On Stage Car Free Day (CFD) di Monumen Mandala, Makasar. Foto: Kementan

jpnn.com, MAKASSAR - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali  menggelar Tani On Stage (TOS) di Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsesl), Minggu (15/12). Kegiatan yang digelar bersamaan dengan car free day (CFD) di Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar itu dihadiri sekitar 5.000 orang.

TOS diawali kegiatan bersepeda bareng Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Acara lainnya dalam TOS adalah Senam Grati-eks, jalan santai mengelilingi area CFD, pameran komoditas ekspor unggulan dari wilayah Indonesia Timur, pertemuan komunitas hewan kesayangan, edukasi agropolitan, dan ditutup dengan penampilan penyanyi Wika Salim.

BACA JUGA: Kementan dan Polri Evaluasi Kerja Sama Pengawasan Pemotongan Sapi Betina Produktif

Pada kesempatan itu Mentan Syahrul Yasin mengatakan bahwa menjaga makanan yang sehat bukan hanya tugas pemerintah ataupun Kementan. Menurutnya, masyarakat juga harus menjadi bagian dari gerakan itu.

“Kami menggelar Tani On Stage untuk menggetarkan ayo makan sehat," ujar Menteri Syahrul.

BACA JUGA: Kementan Lepas Ekspor Perdana Pupuk Organik Indonesia

Lebih lanjut mantan Gubernur Sulsel itu mengatakan, tujuan Kementan menggelar TOS adalah membiasakan masyarakat dengan makanan sehat. Menurut Syahrul, setiap orang Indonesia mengonsumsi beras 111 kilogram per tahun, atau jauh lebih tinggi dari negara lain.

“Masyarakat Jepang makan 60 kilogram per orang per tahun dan di Malaysia 75 kilogram. Di Indonesia sendiri makan 111 kilogram beras per orang per tahun, kalau dia punya bobot besar  itu pasti akan mengundang berbagai penyakit,” katanya.

BACA JUGA: Kementan Mengajukan Pembebasan Biaya Hak Paten Perlindungan Varietas

Selain itu, Kementan menggelar TOS juga untuk melakukan diversifikasi variasi makanan. “Jadi tidak hanya beras tetapi makanan yang lainnya," ujarnya.

Syahrul menambahkan, Kementan terus menjalankan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (Grati-eks). Menurutnya, saat ini titik berat pada komoditas yang mempunyai peluang pasar.

Oleh karena itu pemerintah melalui Kementan sekarang akan mulai mempersiapkan kebutuhan dari hulu sampai hilir. “Sehingga pada akhirnya akan didapatkan kualitas ekspor yang memadai,” tuturnya.

Sementara Direktur Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, TOS merupakan ajang sosialisasi. Melalui TOS itu pula Kementan menyosialisasikan asuransi bagi petani.

"TOS ini kami manfaatkan untuk menyosialisasikan Asuransi Pertanian, mulai asuransi padi maupun hewan ternak. Asuransi ini sangat membantu para petani ketika terkena bencana alam, kekeringan maupun hama tanaman. Petani akan mendapatkan penggantian, begitu pula dengan hewan ternak, apabila mati atau hilang itu bisa diganti oleh asuransi Jasindo", ujar Sarwo.

Kementan dalam kegiatan TOS itu juga menyerahkan klaim Asuransi Usaha Tani secara simboli. "Tadi bisa kita lihat Bapak Menteri menyerahkan secara simbolik AUTP senilai Rp 7,9 Milyar dan juga polis Asuransi Ternak AUTSK sebesar 24.846 ekor dan 1.638 polis." ujar Sarwo Edhy.

Lebih jauh Sarwo Edhy mengatakan, pihak melalui TOS itu berupaya mendorong petani memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini Kementan memiliki dana KUR sebesar Rp 50 triliun untuk sektor pertanian.

Ditanya Program Grati-eks pada Tani On Stage, Sarwo Edhy mengatakan bahwa pihaknya mengupayakan ekspor komiditas pertanian meningkat tiga kali lipat sampai dengan tahun 2024. Sebab, fungsi Ditjen PSP adalah menfasilitasi berbagai komoditas ekspor strategis di sektor pertanian.(nis/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler