Kementan Tingkatkan Keterampilan Petani Lewat Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Rabu, 22 September 2021 – 23:04 WIB
Sekretaris BPPSDMP Kementerian Pertanian Siti Munifah pada Peer Meeting Learning Provinsi, Rabu (22/9). Foto: Kementan.

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Siti Munifah menyampaikan, Kementerian Pertanian (Kementan) memanfaatkan perpustakaan khusus pertanian berbasis inklusi sosial untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan.

"Seperti menyediakan konten pertanian koleksi fisik dan digital, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan atau stakeholders, serta menyelenggarakan bimbingan literasi untuk mewujudkan masyarakat yang literate," kata Siti Munifah pada Peer Meeting Learning Provinsi, Rabu (22/9).

BACA JUGA: Kepala BPPSDMP Kementan Sebut Pangan seperti NKRI, Harus Harga Mati

Cara ini juga dimanfaatkan Kementan untuk menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas dan keterampilan bagi petani dan masyarakat.

"Termasuk meningkatkan minat baca sekaligus mengenalkan pertanian kepada generasi muda dan masyarakat menjadi salah satu pusat promosi lembaga dan program Kementerian Pertanian kepada masyarakat luas," ujarnya.

BACA JUGA: Tinjau BPP Cigugur, BPPSDMP Beri Pesan Ini Pada Penyuluh Pertanian

Siti Munifah mengatakan, ada sejumlah manfaat dari Perpustakaan Khusus Pertanian Berbasis Inklusi Sosial.

Mulai dari akses ke sumber daya pertanian makin mudah dan terbuka, hingga meningkatnya literasi informasi pertanian secara rutin dan masif.

BACA JUGA: Simak Nih! Tips dari Komedian Narji untuk Petani Milenial

"Pustaka menjadi salah satu rujukan bagi akademisi untuk kegiatan outing class mendukung Gerakan Literasi Sekolah dan Pertanian Masuk Sekolah," jelasnya.

Selain itu, lanjut Siti, juga meningkatkan kinerja pengelolaan dan pelayanan publik, akuntabilitas dan integritas, dan sinergi seluruh pemangku kepentingan.

"Tentunya ini menjadi best practice sistem pengelolaan perpustakaan khusus," katanya.

Siti Munifah menyampaikan, terjadi peningkatan angka kunjungan perpustakaan sejak diterapkannya inovasi perpustakaan khusus berbasis inklusi sosial.

Kondisi tersbeut mencerminkan peningkatan akses dan pelayanan informasi pertanian sebagai tujuan inisiatif inovasi.

"Terjadi juga peningkatan Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) terhadap layanan Pustaka. Hal ini sebagai gambaran inovasi diterima dan dirasakan manfaatnya," jelasnya.

Dia mengatakan, tiada hari tanpa literasi menjadi semboyan untuk sharing pengetahuan dan pengalaman kepada pengguna, baik tatap muka maupun virtual literacy.

“Bagaimana semangat Library comes to you ini bisa kita wujudkan bersama, harapannya tidak ada masyarakat Indonesia yang tidak terpapar literasi yang bertujuan untuk membentuk masyarakat pintar, unggul sesuai harapan Bapak Presiden kita," kata Siti Munifah .

Di sejumlah kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, perpustakaan bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensi pertanian.

"Kami berharap SDM pertanian bisa terus membuka diri untuk informasi, ilmu, serta pengetahuan baru," katanya.

Senada juga disampaikan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang menambahkan pandemi telah mengubah banyak hal, termasuk mengubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat.

"SDM pertanian harus merespons hal tersebut. Caranya dengan literasi, manfaatkan perpustakaan inklusi yang ada untuk menambah wawasan," katanya. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penguatan IPDMIP, BPPSDMP Minta Siapkan Exit Strategy


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler