Kementan Tingkatkan Produksi Pertanian sebagai Bantalan Ekonomi Nasional

Jumat, 18 Februari 2022 – 18:56 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo berkomitmen memfasilitas kemajuan usaha-usaha di sektor pertanian melalui bantuan fasilitas permodalan yang bekerja sama dengan perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) telah membangun pertanian dari peningkatan produksi dan pengembangan hilirisasi sampai pada sektor pertanian sebagai bantalan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pembangunan itu dilakukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan berbagai tantangan pangan lainnya.

BACA JUGA: Kementan Sebut Program Food Estate di Wonosobo Hasilkan Bawang Merah 12,3 Ton

Karena itu, pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern harus mampu menjadi komoditas andalan ekspor.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan, salah satu kunci peningkatan ekspor pertanian adalah pengembangan kewirausahaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) produk pangan.

BACA JUGA: Kementan Bersyukur Nilai Tukar Petani Terus Meningkat, SYL Bilang Begini

Di masa pendemi Covid-19, generasi milenial dan pelaku usaha digerakkan untuk terlibat dalam pengembangkan produk pangan yang sangat menjanjikan dengan kualitas produk berstandar pasar modern hingga ekspor.

“Karena itu, kami tingkatkan peran inkubator pada pemberdayaan UMKM pangan. Sebab, peluang ekspor komoditas tanaman pangan Indonesia masih sangat besar,” ujar Suwandi di Jakarta, Jumat (18/2).

BACA JUGA: Kementan dan Kemenperin Bekerja Sama Genjot Ekspor Produk Pangan ke Pasar Global

Menurut dia, penguatan ekspor melalui pengembangan korporasi dan peningkatan peran inkubator pada pemberdayaan UMKM dapat memicu usaha-usaha yang dapat meningkatkan produksi dan menjamin ketersediaan stok pangan.

Mentan SYL berkomitmen memfasilitas kemajuan usaha-usaha di sektor pertanian melalui bantuan fasilitas permodalan yang bekerja sama dengan perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Peningkatan peran inkubator pada pemberdayaan UMKM pangan kita bantu dan kawal dari hulu ke hilir hingga kemudahan akses permodalan,” terang Suwandi.

Sementara itu, pada Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Episode 338 bertema Peran Inkubator pada Pemberdayaan UMKM, Kepala Inkubator Pengembangan Kewirausahaan Unhas Mardiana E. Fachry menjelaskan, inkubator kewirausahaan merupakan pendamping wirausaha pemula berbasis teknologi.

Menurut dia, inkubator memiliki beberapa tugas, antara lain menyediakan wadah pembinaan, pelatihan, pendampingan dan konsultasi dalam bentuk inkubasi bisnis.

“Kedua, inkubator bertugas memfasilitasi tenant untuk menemukan mitra dan jaringan pasar komersial. Ketiga, memfasilitasi tenant untuk mendapatkan sertifikasi, PRT, halal, BPOM. HAKI dan lainnya. Keempat, melaksanakan promosi dalam bentuk pameran, kompetensi bisnis dan lainnya,” papar Mardiana.

Fungsi lainnya adalah mendampingi tenant untuk mampu memenuhi standar kompetensi guna mendapatkan pendanaan dari berbagai lembaga dan mempertemukan mitra tenant yang potensial. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler