Kementan Tingkatkan Produktivitas Padi & Jagung Melalui Pengembangan Varietas Unggul

Jumat, 19 April 2024 – 17:37 WIB
Program Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 12. Foto: tangkapan layar

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan produktivitas padi dan jagung, di antaranya dengan menyiapkan benih unggul, pupuk, dan prasarana alat mesin pertanian atau mekanisasi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, diputuskan bahwa pupuk subsidi pada 2024 naik dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

BACA JUGA: Kementan Integrasikan Sistem Pertanian dan Peternakan Demi Produktivitas Padi dan Jagung

“Jadi, petani tidak perlu khawatir untuk segera melakukan pertanaman. Karena pupuk sudah ditambah menjadi dua kali lipat," ujar Mentan Amran.

Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 12 yang diadakan di AOR BPPSDMP, Jumat (19/4) yang bertemakan "Strategi Pengembangan Varietas Unggul Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung", Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, bahwa untuk meningkatkan produktivitas padi dan jagung maka harus memanfaatkan smart farming atau pertanian cerdas.

BACA JUGA: Inovasi Peningkatan Produktivitas Padi Spesifik Lokal Bisa Mengatasi Kekeringan

"Pertanian yang dilakukan oleh orang-orang dan cara cerdas," katanya.

Dedi menyebutkan bahwa yang harus dilakukan ialah:

BACA JUGA: MSPP: Kementan Ingin Teknologi Sektor Pertanian Dioptimalkan Demi Peningkatan Produktivitas

  • Pastikan benih dan bibit. Dicari benih dan bibit yang tepat jenisnya, toleran terhadap hama, kualitas yang paling bagus agar hasilnya maksimal serta tepat jenisnya dan tepat waktunya.
  • Memerhatikan nutrisi untuk menjaga hasil pertanian. Berikan nutrisi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
  • Pengendalian tanaman. Perhatikan ada yang biasanya terjadi dan tidak biasa terjadi.

"Itu agar hasilnya sesuai dengan harapan,” tutur Dedi.

Menurut Narasumber MSPP, Happy Suryati dari Ditjen Tanaman Pangan menjelaskan bahwa tujuan program pembangunan tanaman pangan adalah peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan.

Sementara itu, strategi pengelolaan sistem penyediaan benih dilakukan dalam rangka mendukung pencapaian sasaran produksi tanaman pangan, di antaranya dengan meningkatkan produksi benih varietas unggul bersertifikat, meningkatkan pengawasan, dan sertifikasi benih.

"Selain itu juga dengan meningkatkan peranan kelembagaan perbenihan, mempermudah akses petani mendapatkan benih unggul bersertifikat, sosialisasi dan pengawalan penggunaan benih unggul bersertifikat," kata Happy.

Dia menjelaskan bahwa jumlah varietas padi dan jagung yang dilepas sampai dengan 2024, yaitu padi inbrida 416 varietas, jagung hibrida 330 varietas, padi hibrida 107 varietas dan jagung komposit 59 varietas.

Happy menambahkan jika saat ini terdapat bantuan benih padi dan jagung dengan sasaran tersalurkannya benih padi dan jagung bantuan pemerintah guna mendukung peningkatan produksi dan produktivitas serta mutu hasil padi dan jagung. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler