Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Padat Karya

Jumat, 11 November 2016 – 14:17 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pembangunan infrastruktur menjadi fokus Pemerintah untuk meningkatkan peringkat daya saing Indonesia di dunia. Di samping proyek infrastruktur besar, pemerintah juga memberikan perhatiannya dalam pembangunan proyek infrastruktur skala kecil menengah yang bersifat padat karya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan Kementerian PUPR juga menaruh perhatian besar pada proyek skala kecil dan menengah yang bersifat padat karya. Sebab proyek seperti itu langsung dapat dirasakan dampaknya oleh rakyat kecil.

BACA JUGA: Kemenpar Raih China Travel Award 2016

"Kami melihatnya pemerintah tidak hanya mengerjakan proyek yang besar, tapi kita juga memikirkan yang padat karya, kalau yang di PUPR misalnya penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas), sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) dan irigasi," ujar Menteri Basuki usai pembukaan Jakarta Infrastructure Week dan Konstruksi Indonesia di Senayan dalam rilis kepada pers di Jakarta, Jumat (11/11).

Ia menyatakan saat ini juga terdapat 300 lokasi daerah irigasi kecil yang langsung melibatkan perkumpulan petani pemakai air (P3A), untuk meningkatkan partisipasi petani sekaligus memberikan keuntungan finansial dari pengelolaan tersebut.

BACA JUGA: Dorong Investasi untuk Tutupi Penurunan Dana Alokasi Khusus

"Ada 300 lokasi daerah irigasi kecil yang dikerjakan P3A sendiri, itu padat karya sehingga uangnya langsung ke petani. Masing-masing dari 300 lokasi ada anggaran Rp 600 milyar yang kita alokasikan,” terangnya.

Kementerian PUPR pada tahun ini akan membangun Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 753 lokasi dan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R) di 180 lokasi yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

BACA JUGA: Kualitas Infrastruktur Indonesia di Bawah Thailand dan Malaysia

Dalam pembangunan Sanimas dan TPS-3R, masyarakat berperan langsung dalam pembangunannya, sementara pemerintah memfasilitasi serta memberikan pendampingan pelaksanaan kegiatan.

Beberapa kegiatan pembangunan Sanimas diantaranya seperti pembangunan prasarana Mandi Cuci Kakus (MCK), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR).

Selain Sanimas, juga akan dibangun Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas III) di 15.000 desa baru yang berada di 365 kabupaten dan 33 provinsi pada periode 2016-2019.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Gas Industri Lebih Murah Daripada Singapura dan Tiongkok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler