Kemnaker dan Gojek Jalin Kerja Sama untuk Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja

Rabu, 05 Mei 2021 – 17:48 WIB
Kemnaker menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional saat pandemi Covid-19. Foto: Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional saat pandemi Covid-19.

Salah satunya yakni menginisiasi gerakan perekonomian rakyat dan perluasan kesempatan kerja dengan Gojek.

BACA JUGA: May Day, Kemnaker dan Kemenkes Vaksinasi untuk 1000 Pekerja

Menaker Ida Fauziyah mengatakan, selama ini Gojek dinilai berhasil memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.

Tidak hanya itu, menurut dia, Gojek juga telah memberikan peluang kerja bagi masyarakat yang mencari pekerjaan.

BACA JUGA: Kemnaker Jalin Kerja Sama dengan Pemda untuk Kembangkan SDM Lotim

Oleh karena itu, banyak hal yang bisa diinisiasi Kemnaker untuk bekerja sama dengan Gojek.

"Misalnya informasi tentang pelatihan vokasi, informasi pasar kerja bisa dimasukkan pada aplikasi Gojek. Mungkin ada juga misalnya lewat Gopay, bisa menjadi alternatif pembayaran manajemen di ketenagakerjaan dan insentif untuk program vokasi ketenagakerjaan, ini juga bisa," ujar Menaker Ida Fauziyah dalam video conference dengan Co-Chief Executive Officer Go-Jek, Andre Soelistyo dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, di Jakarta, Rabu (5/5).

BACA JUGA: Soal 776 Aduan Terkait THR 2021, Kemnaker: Segera Kami Tindaklanjuti

Politikus PKB itu menyebut Gojek menjadi contoh pemain ekonomi digital yang dapat berkontribusi meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Aplikasi on-demand services pada Gojek dianggap memiliki model bisnis yang inklusif.

Komitmen Gojek untuk mendorong ekonomi digital yang inklusif telah terbukti melalui kontribusinya selama ini.

Mengutip penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada 2019, Ida Fauziah membeberkan Gojek telah berkontribusi berkisar Rp 44,2-55 triliun terhadap perekonomian nasional.

"Hasil survei LD FEB UI menyatakan bahwa kehadiran perusahaan aplikasi layanan on-demand Gojek secara efektif mengurangi pengangguran,” kata Ida.

Perempuan kelahiran Mojokerto itu mengungkapkan, Kemnaker melalui Ditjen Binalattas (sekarang Binalatvoktas) telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Gojek pada 20 Mei 2019 lalu. Disebutkan dalam Nota Kesepahaman tersebut, Kemnaker RI akan membantu Gojek untuk meningkatkan kemampuan SDM dari Mitra Gojek melalui pelatihan. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler