jpnn.com, BEKASI - Kementerian Ketenegakerjaan (Kemnaker) melakukan peningkatan kapasitas Liaison Officers (LO) dan panitia penyelenggara.
Hal itu dilakukan untuk menyukseskan penyelenggaraan Forum G20 Empowering Working Group (EWG) dan Labour Employment Ministerial Meeting (LEMM) Tahun 2022.
BACA JUGA: Menaker Ida: PMI Harus Memiliki Kompetensi Sebelum Bekerja ke Luar Negeri
Pada kegiatan awal itu, para LO dan panitia memperoleh pembekalan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan bendera Kepresidensian G20, terutama EWG diserahkan Italia kepada Indonesia pada 3 November 2021 lalu.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Kemnaker soal Penempatan PMI ke Korsel
Oleh karena itu, segala hal terkait pelaksanaan G20 terutama EWG dan LEMM 2022, sudah menjadi tanggung jawab Indonesia.
"Pesan Presiden Jokowi bahwa kita bukan hanya sebagai pemimpin sidang, tetapi kita memimpin G20," kata Anwar Sanusi.
BACA JUGA: Menaker Ida Sebut Korea Selatan Hapus Pembatasan Jumlah Tenaga Kerja Indonesia
"Kita harus memimpin, tentunya harus memiliki kapasitas sebagai seorang pemimpin," sambungnya.
Dia menambahkan, sukses Indonesia sebagai tuan rumah bukan hanya dinilai dari penyelenggara yang mengadakan sidang secara online dan offline secara lancar.
Kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah juga diukur dari kemampuan mengusung isu-isu atau tema menjadi sebuah rekomendasi, policy maupun community.
"Saya ingin mengingatkan kesuksesan kita untuk mengawal bagaimana tema yang sudah kita godok dan terus dimatangkan," ujar Anwar Sanusi.
Para LO diharapkan bisa memahami seluruh informasi yang ada, tentang Indonesia dan ke daerahan (lokal).
Mulai dari adat istiadat, maupun kuliner khas daerah Indonesia.
"Saya juga ingin sejak tamu datang dari pesawat hingga diantarkan ke tangga pesawat, hanya punya satu, yaitu satu kesan tentang Indonesia," kata dia.
Staf Khusus Menaker, Hindun Anisah, mengingatkan LO dan panitia penyelenggara harus menguasai benar lokasi Forum G20 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, untuk diperkenalkan kepada para delegasi Forum G20 pada September 2022 mendatang.
"Saya kira kerja sama yang solid dan juga selalu berkoordinasi serta berkolaborasi demi kesiapan sebaik mungkin sehingga kita akan bekerja lebih keras agar Forum G20 berjalan sukses," kata Hindun.
Kepala Biro Kerja Sama Kemnaker, Muhammad Arif Hidayat mengatakan, para calon LO memperoleh pembekalan dan pelatihan mengenai teknik komunikasi pendampingan delegasi dan pelayanan keprotokolan pada konferensi Internasional.
Termasuk juga mengenai pelayanan fasilitas diplomatik, pelayanan kekonsuleran dan pengelolaan media asing untuk panitia penyelenggara acara.
"Tujuan acara ini menyiapkan Tim LO agar memberikan pelayanan yang excellent kepada para delegasi LEMM G20 Tahun 2022 dan menyiapkan panitia penyelenggara acara agar dapat menyelenggarakan acara dengan sebaik-baiknya," kata Hindu. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berbeda dengan Indonesia, China dan AS Ogah Teken Ikrar Anti-Batubara
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian