Kemnaker Ungkap 5 Strategi Sistem Informasi Pasar Kerja

Selasa, 19 Juli 2022 – 22:45 WIB
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, mengungkapkan lima strategi nasional pengembangan sistem informasi dan layanan informasi pasar kerja.

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, mengungkapkan lima strategi nasional pengembangan sistem informasi dan layanan informasi pasar kerja.

Salah satunya ialah bisa memperkuat peran Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi.

BACA JUGA: Kemnaker Ungkap 5 Strategi Sistem Informasi Pasar Kerja, Salah Satunya Memperkuat Kadin

"Layanan sistem informasi pasar kerja yang optimal bisa membantu KADIN dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi," ujar Anwar Sanusi saat membuka sosialisasi dan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/7).

Dia menjelaskan optimalisasi sistem informasi pasar kerja akan menghasilkan data yang bisa membantu menyiapkan tenaga kerja yang siap terserap industri.

BACA JUGA: Sekjen Anwar Sanusi Beber Upaya Kemnaker Atasi Kesenjangan Teknologi Digital di Pedesaan

Salah satunya pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Kami optimistis ke depan dapat memiliki forecasting demand tenaga kerja yang tepat, sehingga dapat mempersiapkan supply tenaga kerja lebih dini,” katanya.

BACA JUGA: Pesan Penting dari Sekjen Anwar Sanusi untuk Pengelola Keuangan Negara di Kemnaker

Berdasarkan pasal 2 Perpres 68 Tahun 2022, revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi bertujuan untuk meningkatkan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaran pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

"Tujuan lainnya, yakni mendorong pembangunan keunggulan spesifik di masing-masing lembaga pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi sesuai potensi daerah dan kebutuhan pasar kerja," ujarnya.

Anwar Sanusi menambahkan strategi pengembangan informasi dan layanan informasi pasar kerja lainnya, yakni membangun sistem informasi mutakhir dan komprehensif dalam menggambarkan struktur tenaga kerja, karakteristik, persediaan, dan kebutuhan tenaga kerja secara komprehensif.

Strategi ketiga, yaitu terwujudnya sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi yang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi berbasis spesialisasi dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Keempat, terwujudnya pelatihan vokasi yang berbasis kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja.

"Kelima, monitoring dan evaluasi efektivitas pelaksanaan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi," ujar Anwar Sanusi. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geber Persiapan Pertemuan IMT-GT, Kemnaker Gelar Rakor di Bandar Lampung


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler