Kena Blacklist BTN Gunung Rinjani, Fiersa Besari: Itu Kebodohan, Saya Minta Maaf

Jumat, 06 November 2020 – 21:38 WIB
Fiersa Besari. Foto: Humas Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Musisi Fiersa Besari mengklarifikasi terkait dirinya masuk dalam daftar hitam pendakian Gunung Rinjani, yang dikeluarkan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).

Fiersa kena blacklist karena dianggap tidak mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian yang dikeluarkan BTNGR.

BACA JUGA: 1.906 Pendaki Termasuk Musisi Fiersa Besari Kena Blacklist Pendakian Gunung Rinjani

“Ya benar saya dan tim Atap Negeri yaitu Arsal Bahtiar, kami di-blacklist dari Gunung Rinjani atas kesahalan kami sendiri. Kesalahan saya,” ucapnya lewat sebuah video.

Menurut Fiersa, keputusan melanggar SOP saat pendakian yang dilakukan pada 11 Oktober lalu memang merupakan keputusan dirinya.

BACA JUGA: Kekasih Desak Vladimir Putin Mengundurkan Diri?

“Ketika kami mendaki, kami terjebak angin kencang. Akhirnya saya punya tiga pilihan, memaksakan diri untuk lanjut untuk muncak, turun atau stay," katanya.

"Kalau kami memaksakan diri untuk lanjut, saya enggak siap dengan risiko karena anginnya sangat kencang dan saya takut terjadi apa-apa sama tim."

BACA JUGA: Wanita Ini Menunggu Pelanggan di Gang Kuburan, yang Datang Bukan Sosok Diharapkan

Jika saat diputuskan turun, tentu itu keputusan berat kata Fiersa.

Pasalnya, ia tak hanya mendaki tetapi ada tujuan membuat video dokumenter untuk Youtube Atap Negeri.

“Youtube saya untuk konten Atap Negeri. Jadi kami memutuskan mengambil risiko untuk stay,” tambahnya.

Fiersa menyadari apa yang dilakukannya merupakan kesalahan dirinya yang memimpin pendakian, dengan mengambil keputusan melanggar SOP pendakian yang sudah ditetapkan TNGR.

Ada kebijakan dalam pendakian Rinjani, pendaki boleh mendaki dua hari satu malam dan kouta pendakian itu di bawah 100 orang.

“Sekali lagi itu adalah kesalahan dan kebodohan saya," katanya.

“Pada kesempatan kali ini saya mau meminta maaf sebesar-besarnya kepada kawan-kawan semua dan pihak TNGR karena telah mencontohkan hal yang tidak baik," tandasnya. (rdo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler