SHUANGYU - Tiongkok bergerak cepat menyikapi kecelakaan dahsyat kereta api peluru di wilayah timur negeri berpenduduk terbanyak di dunia itu pada Sabtu malam lalu (23/7)Kemarin (24/7) tiga pejabat senior di perusahaan kereta api Tiongkok biro Shanghai dipecat
BACA JUGA: Pembunuh Massal Norwegia Tertangkap
Selain itu, evaluasi menyeluruh terkait keamanan segera dilakukanMengenai penyebab kecelakaan yang mengakibatkan 35 orang tewas dan 210 lainnya luka-luka itu, Kementerian Kereta Api Tiongkok, sebagaimana dilansir Xinhua, menyatakan bahwa peristiwa itu dipicu kerusakan sistem listrik akibat tersambar petir
BACA JUGA: 800 Ribu Bocah Somalia Sekarat
Dua orang di antara 35 korban tewas merupakan warga negara asing, tapi belum diketahui dari negara manaBACA JUGA: Korut-Korsel Bahas Nuklir di Bali
Kami terjebak sekitar satu jam di gerbong setelah kecelakaan," kata salah seorang penumpang kepada AFPMenurut rilis resmi Kementerian Kereta Api Tiongkok sebagaimana dikutip Associated Press, kereta api cepat yang pertama, D3115, yang berangkat dari Hangzhou mogok ketika sampai Shuangyu, di pinggiran Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok TimurHingga berita ini ditulis, belum diketahui berapa lama D3115 mogok sebelum diseruduk kereta cepat kedua yang berangkat dari Beijing, D301
Dua kereta api cepat Tiongkok generasi pertama yang berkecepatan 170 kilometer per jam tersebut bertujuan ke Fuzhou, Provinsi Fujian, yang juga berada di Tiongkok TimurAkibat tumbukan itu, empat gerbong kereta kedua terjatuh dari viaduk tempat rel kereta berada yang tingginya 20"30 meterSedangkan dua gerbong kereta pertama rusak beratSisa gerbong yang masih berada di rel sudah dievakuasi kemarin malam
Itulah kecelakaan kereta terburuk di Tiongkok sejak April 2008Ketika itu, sebuah kereta api tujuan Beijing"Qingdao rusak dan menghantam kereta di depannyaAkibatnya, 72 orang tewas dan 416 lainnya terluka
Kecelakaan di Shuangyu itu sekaligus mencoreng reputasi Tiongkok terkait ambisi besar mereka dalam program perkeretaapianHingga akhir 2010, Negeri Panda itu telah membangun jaringan kereta api cepat dengan total jarak 8.368 kilometerJarak itu ditargetkan meningkat menjadi 13 ribu kilometer hingga 2012 dan 16 ribu sampai dengan 2020
Bulan lalu mereka meluncurkan kereta api ekspres jurusan Beijing"Shanghai yang proyeknya menelan biaya USD 33 miliar (sekitar Rp 280,5 triliun)Tapi, tak lama berselang, beragam masalah menerpaMulai kerusakan mesin hingga ketidakteraturan jadwal
Februari lalu Liu Zhijun juga dicopot dari kursi menteri kereta api setelah diduga kuat melakukan korupsiDia digantikan Sheng Guangzu yang kini juga menjadi sasaran cemooh di internet dan media gara-gara kecelakan di Shuangyu Sabtu lalu
Menurut AFP, kereta api cepat di Tiongkok dibuat berdasar teknologi yang diadopsi dari Jepang, Prancis, dan JermanTapi, tiga negara itu belakangan memprotes keras karena Beijing justru berusaha menawarkan kereta api produk mereka ke negara-negara di Amerika Latin dan Timur TengahPadahal, sesuai dengan kesepakatan semula, teknologi yang diadopsi hanya boleh digunakan di Tiongkok(c4/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Cameron Dituding Langgar Etika
Redaktur : Tim Redaksi