Pembunuh Massal Norwegia Tertangkap

Minggu, 24 Juli 2011 – 20:45 WIB
OSLO - Pelaku pengeboman dan penembakan masal di Norwegia yang total menewaskan 94 orang tertangkap kemarin (23/7)Pria yang oleh media setempat diidentifikasi sebagai Anders Behring Breivik itu dibekuk di Pulau Utoya, tempat pria 32 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai petani organik tersebut menembak mati 87 orang yang sedang mengikuti perkemahan anak muda yang dihelat Partai Buruh.

Meski belum dipastikan, diduga kuat serangan ganda yang merupakan serangan terburuk di Norwegia pasca-Perang Dunia II itu bermotif politik

BACA JUGA: 800 Ribu Bocah Somalia Sekarat

Yaitu, ditujukan ke Partai Buruh, partai asal Perdana Menteri Jens Stoltenberg
Partai tersebut berkoalisi dengan Partai Sosialis Kiri dan Partai Tengah.

Dalam akun Facebook-nya, Breivik menyebut dirinya sebagai "Kristen", "konservatif", dan sangat tertarik pada permainan komputer seperti World of Warcraft dan Modern Warfare 2

BACA JUGA: Korut-Korsel Bahas Nuklir di Bali

Foto di akun tersebut menampangkan Breivik berambut pirang dan alisnya ditindik.

Keterangan dalam akun jejaring sosial itu memperlihatkan bahwa aliran politik Breivik yang ultrakanan berseberangan dengan rezim berkuasa di bawah Stoltenberg yang cenderung sangat kiri
Keterangan tersebut juga sama dengan informasi yang dirilis polisi.

"Dia (Breivik) memiliki kecenderungan politik kanan dan antimuslim

BACA JUGA: PM Cameron Dituding Langgar Etika

Selama pemeriksaan, dia kooperatif," ujar Komisioner Polisi Sevinung Sponheim kepada stasiun televisi NRK sebagaimana dikutip AFP.

Tertangkapnya Breivik itu mengakhiri spekulasi yang beredar sebelumnya bahwa pelaku terkait dengan Al QaedaKebetulan, Norwegia tengah mengadili dua terdakwa perencana teror yang terkait dengan organisasi radikal yang didirikan mendiang Osama bin Laden tersebut.

Selain itu, pekan lalu, Negeri Skandinavia tersebut menyidang seorang ulama kelahiran Iraq yang mengancam politisi negeri tetangga Swedia ituDia mengancam akan membunuh mereka jika sampai dideportasi.

Aksi keji Breivik diawali pengeboman di dekat gedung berlantai 17 di Oslo tempat PM Stoltenberg dan Menteri Keuangan Sigbjorn Johnsen berkantor pada Jumat sekitar pukul 16.00 waktu setempat (beda lima jam dari WIB)Keduanya selamatTapi, bom berkekuatan besar itu menewaskan tujuh orang dan melukai belasan lainnya.

Selang dua jam berikutnya, di Pulau Utoya yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Oslo, Breivik yang menyamar sebagai polisi mendatangi tempat perkemahan kader muda Partai Buruh yang dijejali 700 orang dengan menaiki feriMereka yang hadir dalam acara pembinaan kader itu rata-rata berusia 16-22 tahun, bahkan ada yang 13 tahunYang tertua berusia awal 30-an tahun.

Tiba di lokasi, Breivik yang di Facebook mengaku memanajeri pertanian organik bernama Breivik Geofarm itu menyatakan akan mengecek keamanan"Beberapa menit kemudian, dia mengeluarkan senapan tangan dan mulai memberondongkan peluru," kata Bjorn Jarle Roberg-Larsen, anggota Partai Buruh, yang berada di lokasi kepada CNN.

Para kader Partai Buruh pun berhamburan ke berbagai tempat hingga ada yang nekat mencebur ke airTapi, Breivik terus mengejar mereka, termasuk menembaki yang mencebur ke airWalhasil, hingga pukul 22.00 tadi malam WIB, dipastikan 87 tewas dan 90 lainnya harus dirawat di rumah sakit.

Itulah teror terburuk di Eropa Barat sejak pengeboman di Madrid pada 2004Di lokasi penembakan masal, ditemukan pula bom yang gagal meledakDiduga, enam ton pupuk yang dibeli Breivik pada Mei lalu digunakan untuk bahan pembuat bom yang diledakkan di dekat kantor PM Norwegia serta di lokasi perkemahan Pulau Utoya.

Dari data pajak Breivik, diketahui dia menyatakan tak memperoleh pemasukan sama sekali pada 2009Pada tahun-tahun sebelumnya pun, penghasilannya minimMedia setempat menggambarkan Breivik sebagai aktivis sayap kanan, nasionalis atau "Freemason" yang memiliki beberapa senapan.

Stoltenberg yang ketika terjadi ledakan sedang bekerja di rumah langsung mengunjungi tempat para korban luka dirawat"Apa yang Anda lakukan tidak akan menghancurkan kami, tak akan menghancurkan demokrasi kamiTak ada yang bisa membuat kami takut mengaku sebagai bangsa Norwegia," pesan Stoltenberg kepada rakyatnya.

Simpati langsung datang dari berbagai penjuru duniaDari Washington, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengirimkan pesan belasungkawaDia juga menegaskan, kekejian di Norwegia membuktikan sekali lagi bahwa penanggulangan terorisme harus menjadi tanggung jawab semua pihak.

Ratu Inggris Elizabeth II juga menulis surat kepada Raja Norwegia Harald V yang berisi pernyataan empati mendalam atas apa yang disebutnya "kekejian yang mengerikan" ituKutukan bagi tragedi berdarah tersebut juga datang dari para menteri luar negeri negara-negara ASEAN yang tengah berkumpul di Bali(c5/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelaparan di Somalia Terburuk dalam 20 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler