Kenaikan Berat Badan di Usia Dewasa Bisa Membahayakan Kesehatan?

Senin, 14 Agustus 2017 – 21:17 WIB
Berat Badan. Foto IST

jpnn.com - Kenaikan berat badan yang didapat antara usia dewasa dini dan usia pertengahan bisa meningkatkan risiko penyakit kronis dan kematian dini, sebuah penelitian baru menunjukkan.

Dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki berat badan tetap stabil, mereka yang telah mengalami kenaikan berat badan 5 kg hingga 9 kg memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi, tekanan darah tinggi dan kanker terkait obesitas.

BACA JUGA: Sudah Diet Keras tapi Berat Badan Belum Juga Turun? Bisa jadi ini Penyebabnya

Resiko meningkat dengan kenaikan berat badan yang lebih besar.

"Tapi ada penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa profil risiko terkait obesitas bisa ditingkatkan dengan penurunan berat badan," kata penulis utama studi tersebut, Yan Zheng, seperti dilansir laman Today, Minggu (13/8).

BACA JUGA: Hasil Penelitian Terbaru soal Manfaat Mangga Bagi Kesehatan

Zheng dan rekan-rekannya menganalisis data kesehatan dari 92.837 wanita yang ikut serta dalam Nurses 'Health Study dan 25.303 pria dari Health Follow-Up Study.

Para wanita ini diminta mengingat berat badan mereka pada usia 18 tahun, sementara pria diminta menurunkan berat badan mereka pada usia 21 tahun.

BACA JUGA: Ini yang Terjadi jika Anda Berhenti Mengkonsumsi Gula

Peserta di NHS dan HPFUS ditanyai berat badan mereka saat mengikuti studi dan setiap dua tahun setelahnya.

Rata-rata, wanita mengalami kenaikan berat badan 9 kg antara usia 18 tahun dan 55 tahun, sementara pria naik 8 kg.

Melihat data dari pria dan wanita bersama-sama, para periset menemukan untuk setiap kenaikan 4 kg, ada peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 30 persen, peningkatan risiko tekanan darah tinggi 14 persen, peningkatan 6 persen kanker terkait obesitas dan peningkatan 5 persen risiko kematian dini.

Bahkan, kenaikan berat badan yang kecil bisa memengaruhi lipid dan resistensi insulin, meningkatkan produksi molekul peradangan dan menyebabkan sistem saraf simpatik menjadi terlalu aktif.

Sebuah studi sebelumnya menemukan wanita yang secara berkala menurunkan berat badan mereka adalah tiga kali berisiko meninggal seketika akibat serangan jantung, dibandingkan wanita yang berat badannya tetap stabil.

Zheng juga memperingatkan wanita untuk memantau berat badan mereka dengan hati-hati selama kehamilan.

Banyak penelitian sebelumnya menunjukkan kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan berbahaya bagi ibu dan anak-anak.

"Temuan baru ini bisa membantu orang memahami mengapa mereka perlu bekerja untuk mempertahankan berat badan normal," kata Kristin Kirkpatrick, manajer layanan nutrisi kesehatan di Cleveland Clinic Wellness Institute.

"Saya percaya bahwa hal ini bisa membantu mengkomunikasikan pentingnya berat badan yang sehat dan dampak kenaikan berat badan dari waktu ke waktu, terutama pada risiko diabetes tipe 2 dan kondisi terkait, seperti penyakit hati berlemak non-alkohol, yang telah meroket dalam beberapa dekade terakhir," pungkas Kirkpatrick.(fny/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syahrini: Masih Dua Kilo Lagi, Semangat!


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler