Kenaikan Harga Pangan Lebihi Krisis 1998

Sabtu, 19 Maret 2011 – 14:14 WIB
JAKARTA - Kenaikan harga minyak dunia, ikut berimbas pada harga pangan yang melonjak tinggiBahkan imbasnya juga dirasakan oleh Indonesia

BACA JUGA: Lagi, Pemerintah Sebut Subsidi Dinikmati Orang Kaya

Kondisi semakin mengkhawatirkan, karena iklim ekstrem ikut mempengaruhi musim panen
Beberapa negara asal impor pangan, mulai menutup kran ekspor mereka

BACA JUGA: Tsunami Jepang Pengaruhi Utang Indonesia

Indonesia menurut Menkeu Agus Martowardojo, kini pun mulai waspada krisis pangan.

"Akibat harga minyak naik dan iklim ekstrem, trendnya di dunia adalah inflasi, kenaikan harga energi dan harga pangan
Kenaikan harga pangan ini sudah lebih tinggi dari harga tertinggi tahun 1998, saat terjadi krisis," kata Menkeu dalam diskusi bersama Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi Makro (Forkem), di Jakarta, Sabtu (19/3).

Karena itulah, kata Agus, saat ini pemerintah sangat memberi perhatian serius terhadap ancaman pangan ini

BACA JUGA: Harga Ikan Naik, Nelayan Malah Semakin Sengsara

Dalam pertemuan-pertemuan rutin G-20 (negara-negara yang mempengaruhi ekonomi dunia), telah dibuat kesepakatan antar negara, untuk tidak boleh melakukan kegiatan-kegiatan reaktif dan spekulatif yang bisa memicu harga pangan.

Sementara di dalam negeri, jelas Agus lagi, pemerintah memberikan perhatian bagi para petaniDi antaranya dengan menyediakan anggaran antisipasi ketahanan pangan sebesar Rp 2 triliun, memberikan bantuan pupuk dan benih bagi petani, serta memaksimalkan perluasan lahan pertanian dan meningkatkan anggaran untuk subsidi pangan.

"Kita harus menjaga swasembada pangan Indonesia, karena beberapa negara sudah melakukan penyelamatan pangan nasional mereka masing-masingPemerintah juga perlu menyiapkan cadangan fiskal yang besar, berjaga-jaga kalau ada masalah di bidang pangan," kata Agus(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Importer Film Masih Tunggak Pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler