Kenaikan TDL Jangkau 4 juta Pelanggan PLN

Senin, 20 September 2010 – 11:11 WIB

JAKARTA - Rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada awal 2011 masih menjadi wacana pemerintahJika kenaikan TDL itu jadi dilaksanakan, hanya sekitar 4 juta di antara total 37 juta pelanggan rumah tangga PLN yang akan mengalaminya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh menegaskan bahwa menaikkan TDL merupakan opsi terakhir jika langkah efisiensi kurang mencukupi

BACA JUGA: Penurunan PPh Badan Tidak Tepat

"Kenaikan TDL merupakan opsi terakhir setelah efisiensi di dalam tubuh PLN, seperti mengefisiensikan pembangkit, menurunkan susut jaringan (losses), menurunkan biaya operasi, dan memperbaiki komposisi energi primer dengan memperbesar penggunaan bahan bakar non-BBM dilakukan," ujar Darwin akhir pekan lalu.

Kalaupun kenaikan TDL harus dilakukan, pemerintah akan menerapkannya secara terbatas sehingga tidak memberatkan rakyat kecil
Menurut dia, kenaikan TDL dilakukan untuk mengendalikan besaran subsidi yang akan diputuskan pemerintah dengan mempertimbangkan rasa keadilan, tidak memberatkan rakyat kecil, dan tetap menjaga daya saing industri

BACA JUGA: Subsidi BBM Tetap Sesuai Anggaran



"Kalaupun harus ada kenaikan TDL, pemerintah akan menerapkannya terbatas hanya kepada golongan yang mampu
Jadi, rakyat kecil tidak perlu khawatir," ungkapnya.

Pengertian golongan mampu itu adalah mereka yang membayar listrik relatif sedikit daripada pengeluarannya

BACA JUGA: YLKI: Sasaran Pertama Mobil Pribadi

Jumlah golongan yang mampu untuk pelanggan rumah tangga sekitar 4 juta di antara total 37 juta pelanggan rumah tangga PLN"Yang termasuk golongan mampu sektor industri adalah perusahaan yang masih memiliki ruang daya saing, tidak termasuk di dalamnya industri kecil seperti usaha mikro kecil menengah (UMKM)," kata dia.

Meski rencana kenaikan TDL pernah diungkapkan oleh Menteri Keuangan Agus Martowardjojo, Darwin mengatakan bahwa hal itu belum menjadi keputusan.

Manajer PLN Distribusi Bali Danni Irawan dalam bukunya yang berjudul Kickoff: Dimulai ketika Listrik Setara Oksigen mengungkapkan murahnya tarif listrik di Indonesia"Bukankah harga sebatang rokok lebih mahal ketimbang 1 kWh (kilowatt hour) listrik? Sebatang rokok yang harganya sekitar Rp 750 per batang hanya dinikmati seorang perokok untuk beberapa menit saja." (wir/c6/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Lumpur Sidoarjo Tembus Rp 1,28 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler