Kenali 6 Tanda Anak Dehidrasi, di antaranya Tak ada Air Mata Saat Menangis

Kamis, 29 Juli 2021 – 11:44 WIB
Ilustrasi - Seorang anak bermain di antara lukisan tiga dimensi yang dibuat warga RT.03/RW.19 Perumahan Bojong Depok Baru 1, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Paparan cahaya matahari belakangan ini sangat terik, dikhawatirkan dapat menimbulkan dehidrasi bagi anak maupun orang tua.

Dehidrasi adalah suatu kondisi di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu.

BACA JUGA: Tokoh Agama Juga Sebut Ivermectin, Jadi Bukan Hanya Moeldoko

Akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.

Mengutip Verywellhealth, dehidrasi 100 persen dapat dicegah bahkan dehidrasi tingkatan ringan hingga sedang dapat diobati dengan minum lebih banyak.

BACA JUGA: Program Vaksinasi COVID-19 Berbasis RW Memudahkan Masyarakat, Perlu Didukung

Sebelum mengetahui berbagai cara untuk mencegah dehidrasi, ada baiknya mengenal terlebih dahulu beberapa gejalanya.

Pada bayi dan anak kecil, gejala yang dapat ditemui adalah mulut dan lidah kering, tidak ada air mata saat menangis.

BACA JUGA: Pemda Tolong Perhatikan Permintaan Wapres Soal Limbah Akibat COVID-19

Kemudian, popok tidak basah selama tiga jam, mata dan pipi cekung, cekung pada bagian titik lunak di kepala, lesu dan mudah marah.

Sedangkan pada orang dewasa, bibir dan lidah kering, mulut kering, sakit kepala, kelelahan ekstrem, pusing, mual dan warna urin lebih gelap dari biasanya.

Ciri di atas merupakan gejala ringan dari dehidrasi.

Sedangkan untuk gejala berat atau parah dapat berupa diare berat/sedang selama 24 jam atau lebih.

Kotoran atau feses berdarah atau hitam, bingung, mudah tersinggung, sangat lelah, sedikit atau bahkan tidak buang air kecil.

Mulut, kulit dan selaput lendir sangat kering, detak jantung cepat dan mata cekung.

Jika gejala dehidrasi sudah mengarah pada yang berat, lebih baik segera berkonsultasi kepada dokter.

Sebab jika penanganannya telat, dehidrasi dapat menyebabkan kematian.

Tubuh secara teratur kehilangan air melalui keringat dan buang air kecil.

Jika air tidak diganti, anda akan mengalami dehidrasi.

Setiap situasi atau kondisi yang menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air dari biasanya menyebabkan dehidrasi.

Terlalu banyak mengeluarkan cairan tubuh seperti keringat dapat menyebabkan dehidrasi.

Penyakit yang menyebabkan muntah atau diare terus menerus juga dapat menyebabkan dehidrasi.

Ini karena muntah dan diare dapat menyebabkan terlalu banyak air yang dikeluarkan dari tubuh.

Elektrolit penting juga hilang melalui proses ini.

Elektrolit adalah mineral yang digunakan oleh tubuh untuk mengontrol otot, kimia darah, dan proses organ.

Elektrolit ini ditemukan dalam darah, urin, dan cairan lain di dalam tubuh.

Muntah atau diare dapat merusak fungsi ini dan menyebabkan komplikasi parah, seperti stroke dan koma.

Buang air kecil merupakan cara normal tubuh untuk mengeluarkan racun.

Beberapa kondisi dapat menyebabkan ketidakseimbangan kimia yang dapat meningkatkan produksi urin.

Jika tidak mengganti cairan yang hilang melalui buang air kecil yang berlebihan maka berisiko mengalami dehidrasi.

Menurut Healthline, cara terbaik untuk mengatasi dan mencegah dehidrasi tentu dengan banyak meminum air putih.

Jangan menunggu sampai haus, sebisa mungkin rutin setiap jam apalagi jika cuaca panas benar-benar menyengat.

Periksa juga warna urin untuk melihat apakah sudah cukup terhidrasi.

Jika warna urin makin jernih, artinya tubuh terhidrasi dengan baik.

Hindari minuman beralkohol dan yang mengandung kafein, sebab itu hanya akan membuat tubuh lebih dehidrasi.

Jika ingin meminum jus segar, pilihlah yang bebas gula.

Jus alami tanpa tambahan gula tidak hanya memberikan hidrasi, tetapi juga memiliki nutrisi penting untuk membuat tetap aktif dan ternutrisi dalam cuaca panas.

Jus dengan kandungan vitamin C adalah salah satunya.

Untuk mencegah dehidrasi, hindari berjemur pada saat suhu dan sinar matahari berada di titik tertinggi, yang biasanya antara pukul 10 pagi dan 2 siang.

Itulah waktu terbaik untuk masuk ke dalam, mengkonsumsi makanan dan air, membiarkan tubuh menjadi dingin dan bahkan tidur siang jika memungkinkan.

Hindari olahraga air, karena sebenarnya dapat dengan mudah kepanasan tanpa menyadarinya.

Jika harus berada di luar, usahakan aktivitas dekat dengan tempat yang teduh.

Ini dapat memberikan pendinginan yang cukup untuk membuat tetap aman.

Bahkan penurunan suhu yang kecil dapat membuat perbedaan besar.

Makanan juga berpengaruh pada tingkat hidrasi tubuh.

Untuk membuat tubuh tetap dalam keadaan stabil, konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mudah dicerna yang banyak mengandung air.

Beberapa makanan yang baik dikonsumsi saat udara panas adalah semangka, stroberi, kaldu dan sup, tomat, paprika, air kelapa dan makanan pedas.

Mengkonsumsi makanan pedas dapat memunculkan timbulnya keringat.

Keringat ini berfungsi untuk mendinginkan tubuh yang panas.

Daging rendah lemak baik dikonsumsi untuk mencegah dehidrasi ketimbang daging tinggi lemak.

Sebab, lemak membutuhkan waktu lebih lama bagi tubuh untuk mencerna dan membawa kandungan garam yang lebih tinggi, yang dapat menambah beban ekstra pada tubuh.

Mengkonsumsi terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Jika makan daging, pilih versi rendah lemak seperti dada ayam saat udara panas.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler