jpnn.com - MEDAN – Polisi telah mengetahui identitas mayat yang ditemukan di areal perkebunan tebu PTPN II, Pasar 9, Karang Bangun, Desa Buluh Cina, Hamparan Perak, Kamis (13/10) pagi lalu.
Korban tersebut adalah H Siregar. Dia diduga korban perampokan sekaligus pembunuhan. Namun, ada yang janggal, karena penemuan tersebut ternyata tidak terlalu mengejutkan warga setempat.
BACA JUGA: PNS Janda Ngamar di Hotel dengan Pria, Duh Duh
Kata warga, areal perkebunan PTPN II itu memang jauh dari pemukiman penduduk. Lokasi kebun tebu milik PTPN II itu sunyi dan sering jadi tempat pembuangan mayat korban pembunuhan.
Selain terbentang luas dengan berbagai tanaman seperti tebu, karet dan sawit, lokasi itu jarang dilintasi dan bila malam tanpa penerangan.
BACA JUGA: Perwira Polisi Bandel, Bolos 66 Hari, Hamili Perempuan Muda
“Setiap tahun selalu saja ada mayat yang dibuang di lokasi perkebunan itu. Umumnya kiriman dari pelaku kejahatan. Kalau kami warga sini tak heran lagi. Kalau mayat dibuang di sini, tak ada warga yang mau memeriksa,” jelas Badrun.
Ia mengatakan, jarang kendaraan melintas di sana pada malam hari.
BACA JUGA: Pria Tewas dengan Kaki dan Mulut Dilakban Ternyata Korban Perampokan
“Kalau ada mobil berhenti di kebun-kebun, warga yang melihat pasti tak mau mendatangi. Bisa-bisa nanti jadi korban. Makanya setiap penjahat buang mayat tak pernah tepergok di lokasi ini,” ungkap Badrun.
Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, Iptu Rudi Silalahi membenarkan cerita warga di lokasi itu. Pada masa dirinya menjabat saja sudah yang kedua kalinya ditemukan mayat korban pembunuhan.
Baca Juga: Tangan Diikat, Mulut Dilakban, Pria Tambun Ditemukan Tewas
“Kemarin Hendra warga Brigjen Katamso dibuang kemari juga. Tapi pelaku sudah ditemukan. Sekarang ada lagi. Umumnya mayat yang ditemukan di wilayah hukum kita ini selalu buangan dari luar,” jelas Rudi.(ril/oki/yaa/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usir Istri, Asu Perkosa Gadis Yatim Piatu
Redaktur : Tim Redaksi