jpnn.com - JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menegaskan Indonesia punya komitmen kuat dalam mengatasi perubahan iklim melalui penguatan Nationally Determined Contribution (NDC).
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan hal tersebut kepada delegasi Kongres Amerika Serikat yang mengunjungi Jakarta, pada 11 April 2023 lalu.
BACA JUGA: Menteri LHK Siti Nurbaya: Pelibatan Generasi Muda dalam Gerakan Keadilan Iklim Sangat Penting
"Peningkatan target NDC kami didasarkan pada kemajuan kebijakan nasional terkini terkait perubahan iklim, termasuk FOLU Net Sink 2030, percepatan penggunaan kendaraan listrik, kebijakan B40, peningkatan aksi di sektor pengelolaan limbah, serta peningkatan target untuk sektor industri dan pertanian," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (13/4).
NDC merupakan dokumen yang memuat rencana aksi iklim untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
BACA JUGA: Menteri LHK Siti Nurbaya Bertemu Wamenlu Norwegia Membahas Pengurangan Emisi
Pada September 2022, Indonesia telah menyerahkan enhanced NDC dengan meningkatkan pengurangan emisi dari sebelumnya 29 persen menjadi 31,89 persen dengan bantuan sendiri dan dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional.
Lebih lanjut Siti Nurbaya menjelaskan target penurunan emisi Indonesia dalam enhanced NDC disajikan untuk sektor-sektor yang meliputi kehutanan dan penggunaan lahan lain atau forest and other land uses (FOLU) dan pertanian untuk sektor terkait lahan; serta energi, limbah, dan industri untuk sektor yang tidak terkait dengan lahan.
BACA JUGA: Menteri LHK Siti Nurbaya Mengajak Pemda Berkolaborasi Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Indonesia menargetkan sektor FOLU berkontribusi hampir 60 persen dari total target penurunan emisi nasional.
Lebih lanjut mantan Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu memaparkan bahwa rehabilitasi lahan kritis termasuk lahan gambut dan restorasi mangrove merupakan prioritas Indonesia untuk mengendalikan emisi karbon.
Pada sektor energi, Indonesia mendorong berkembangnya pemanfaatan energi terbarukan, seperti panas bumi, air, dan panel surya sebagai sumber energi alternatif.
Pemerintah Indonesia juga mempromosikan kendaraan listrik dan waste to energy sebagai upaya pengelolaan limbah yang lebih efisien.
Ketua Delegasi Kongres Amerika Serikat Jeff Merkley mengungkapkan bahwa mereka ingin belajar dari inisiatif yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan lingkungan, seperti polusi dan pengelolaan sampah plastik.
Delegasi Kongres Amerika Serikat ingin membangun hubungan kerja sama yang kuat dengan Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK).
Mereka juga mendukung aksi Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Brasil dan Republik Demokratik Kongo sebagai tiga negara pemilik hutan tropis terbesar di dunia agar dapat berkolaborasi mewujudkan pengelolaan hutan lestari untuk mendukung pengendalian perubahan iklim. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu