Kepala BIN Bicara Kenaikan Harga BBM Pertamax, Minta ini ke Masyarakat

Senin, 04 April 2022 – 22:14 WIB
Dokumentasi - Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan. Foto: dok. BIN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Purn Budi Gunawan angkat bicara menanggapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

Budi Gunawan menilai ada langkah yang paling tepat dapat dilakukan masyarakat, seiring dengan naiknya harga BBM Pertamax.

BACA JUGA: Pergeseran Konsumsi dari Pertamax Mengkhawatirkan, Bakal Ada Pembatasan Pertalite?

Yakni, beradaptasi atau menyesuaikan kenaikan tersebut dengan gaya hidup.

"Solusi paling substantif bagi masyarakat menghadapi kondisi ekonomi yang mengarah ke stagflasi ini adalah mengadaptasikan gaya hidup dengan kemampuan riil masing-masing," ujar Budi Gunawan.

BACA JUGA: Jangan Khawatir, Kenaikan Harga Pertamax Enggak Bakal Berdampak Pada Hal ini

Dia mengatakan hal itu dalam keterangannya yang diterima, Senin (4/4).

Budi menilai solusi tersebut tidak hanya baik bagi setiap individu, tetapi juga bagi bangsa.

BACA JUGA: Harga Pertamax Naik, Pengguna Pertalite Perlu Dibatasi

Karena membudayakan kembali nilai-nilai kearifan lama yang hampir hilang akibat desakan budaya konsumerisme.

Sebagai contoh, setiap orang bisa memanfaatkan sepeda atau berjalan kaki untuk menggantikan transportasi ke jarak yang tidak terlalu jauh.

"Selain menghemat biaya, hal itu juga baik bagi kesehatan," kata Budi.

Budi menyebut adaptasi merupakan pilihan terbaik saat menghadapi faktor eksternal harga BBM.

Sebab, jika terus memaksakan harga murah (mitigasi), hanya akan sia-sia dan sangat berisiko.

Karena akan menguras Pertamina dan mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial.

Pemerintah juga berupaya agar kenaikan harga-harga saat ini tidak sampai menyengsarakan rakyat.

Selain itu, juga diupayakan menjamin ketersediaan, membuat perencanaan BBM yang lebih baik, serta mengeluarkan aturan agar kalangan mampu tidak berpindah menggunakan BBM subsidi.

Tidak hanya itu, dalam proses pengambilan keputusan adaptasi tersebut, pemerintah juga memperhatikan nasib masyarakat berpenghasilan rendah.

Oleh karenanya, BBM yang naik adalah Pertamax (Non-Subsidi Gasoline RON 92) atau jenis yang selama ini dikonsumsi kalangan menengah atas.

Meski demikian, Budi Gunawan mengakui kenaikan Pertamax akan tetap berdampak tidak langsung pada biaya hidup masyarakat.

Terutama karena terakumulasi dengan kenaikan komoditas lain.

"Karena itu, opsi adaptasi harga yang telah dipilih pemerintah sebaiknya diikuti adaptasi gaya hidup oleh masyarakat," pungkas Budi Gunawan.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler