jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan bergerak ke pesantren-pesantren untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Dia menyebutkan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan menjadi salah satu prioritas BIN.
BACA JUGA: Buntut Peretasan Laman Setkab, BIN Bergerak, Pelaku Siap-siap Saja
"Ketahanan NKRI kita ada di sini, sehingga ini menjadi prioritas sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait vaksinasi di kalangan pelajar," kata Budi Gunawan dalam keterangan tertulis, Minggu (1/8).
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 itu dilakukan terhadap para santri di Pondok Pesantren Ummul Qura, Jl Pondok Cabe Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
BACA JUGA: Panglima TNI Langsung ke Lapangan Menemui Tim Pelacak, Begini Instruksinya
"Pondok pesantren merupakan ujung tombak ketahanan kita, karena di sinilah para generasi muda dididik untuk aspek religius, kemudian nasionalis dan toleran," ucap pria yang juga dikenal dengan inisial BG itu.
Mantan Wakapolri itu menjelaskan pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kemarin ada sebanyak 7.000 dosis vaksin yang diberikan di wilayah Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.
BACA JUGA: Jaksa Pinangki Masih Ditahan di Rutan Kejagung, Boyamin Protes, Ada Apa?
Di Banten, katanya, vaksinasi diadakan di Tangerang, Pandeglang. Sedangkan di Bekasi, Jabar, ada tiga titik pondok pesantren.
"Termasuk di Jawa Timur, ada lima pondok pesantren yang kita datangi untuk melakukan program itu," ucapnya.
Alasan dipilihnya ketiga wilayah itu sebagai sasaran vaksinasi antara lain karena berada di kawasan zona hitam penyebaran Covid-19.
"Spot-spot ini kita pilih karena lonjakan angka positif rate-nya cukup tinggi dan sudah menjadi zona hitam, sehingga kami masuk di tiga titik tersebut," ujar Budi Gunawan.
Pimpinan Pondok Pesantren Ummul Qura KH Syarif Rahmat mengucapkan terima kasih kepada BIN dan semua pihak yang bahu-membahu berperang melawan virus corona.
"Saya berharap kepada saudara-saudara saya para kiai, para ulama, para guru, seluruh pendidik, dan masyarakat untuk bahu membahu menolong dan menyampaikan bahwa saatnya kita berperang. Tidak boleh berbeda pendapat," ucap Kiai Syarif. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam