jpnn.com - JAKARTA – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menegaskan seleksi terbuka yang dilakukan untuk pengisian jabatan pimpinan tinggi (JPT) bukan merupakan ajang perlombaan. Sebab hasil akhir dari pencarian kandidat adalah mengutamakan kompetensi yang paling tepat untuk pengisian jabatan sesuai dengan karakteristik dibutuhkan.
“Pengisian JPT lewat open bidding bukan ajang mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah. Bukan pula berarti yang tidak terpilih adalah tidak baik. Ini yang harus diluruskan dulu agar tidak salah persepsi,” kata Bima Haria dalam siaran persnya, Kamis (24/9).
BACA JUGA: Politisi PAN Ini Bilang Indonesia Perlu Dirikan Rumah Sakit di Makkah dan Madinah
Dia menyebutkan, orang terpilih dalam open bidding adalah orang yang pas atau paling cocok menempati JPT. Dia menyontohkan pelaksanaan assessment untuk tujuh peserta seleksi jabatan Sekretaris Jenderal MPR yang dilaksanakan di BKN.
“Untuk memilih seorang Sekjen MPR ada tiga kompetensi yang akan dinilai. Pertama yang perlu dimiliki yaitu mengenai PAKPA, kalau di MPR hal tersebut terkait dengan pengguna anggaran,” katanya.
BACA JUGA: FHI Klaim Guru Honorer di Indonesia Rerata S1
Menurutnya, kompetensi kedua terkait masalah-masalah administrasi dan kepegawaian. Dikatakannya, masalah-masalah administrasi dan kepegawaian di dalam ruang lingkup MPR merupakan salah satu hal yang perlu dipelajari para calon pejabat Sekjen MPR.
“Kompetensi yang ketiga yaitu mengenai substansi MPR,” katanya.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Staf Kemenag Ungkap Penyebab Tragedi Mina
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Komentar Ustadz Yusuf Mansur tentang Tragedi Mina
Redaktur : Tim Redaksi