JAMBI - Dugaan kebakaran lahan dan hutan yang marak terjadi di beberapa daerah Jambi saat ini yang disengaja, dibenarkan oleh Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi Tri Siswono Raharjo dan Kapolres Tanjab Timur AKBP Budi SwasonoSelain faktor kesengajaan, menurut keduanya, faktor kelalaian juga sebagai penyebab kebakaran
BACA JUGA: Jamaah Nangis sambil Berdoa Minta Hujan
"Ya kebakaran itu memang disengaja," Tri Siswono Raharjo kepada Jambi Independent (JPNN Grup), Jumat (9/9)
BACA JUGA: Krisis Air Bersih, PDAM Siapkan Air Tangki Gratis
Bahkan di kawasan Tahura, diakuinya adalah sisa api dari warga yang berburu atau memancing dan menginap di hutan.Dia mencontohkan kebakaran di Taman Hutan Raya (Tahura), mereka menemukan sisa api dari warga yang berburu atau memancing dan menginap di hutan
BACA JUGA: Anggaran Benteng Rotterdam Ditambah Rp 5 M
"Saya rasa tidak mungkin orang-orang perusahaanKarena, mana mau perkebunn sawit mereka ikut terbakar," katanyaTri mengakui, sebagian ada kebakaran berasal dari perusahaan, tetapi bukan oleh pihak perusahaan
Tri mengungkapkan, hingga kemarin kebakaran lahan yang sudah teratasi seluas 400 hektare (ha)Rinciannya, di Betara Tanjab Barat 100 ha, Bungo 10 ha, dan Bangun Jayo 10 ha"Saat ini kami fokus kepada kebakaran besar yang menyebabkan kabut asap, yaitu di Seponjen Muarojambi, Sungaigelam dan lahan gambut di lokasi Taman Nasional Berbak," terangnya
Kapolres Tanjab Timur Budi Swasono menambahkan, selain karena faktor alam, munculnya beberapa titik api diduga disebabkan dua faktor, yaitu, faktor kesengajaan dan kelalaianMenurut dia, dalam beberapa kasus kebakaran yang terjadi di tiga Kecamatan, Geragai, Sabak Barat, dan Mendahara, kuat dugaan adanya unsur kesengajaan pelaku, dengan maksud untuk memperluas lahan berkebun.
Sedangkan kasus di dua kecamatan, Dendang dan Sadu masih dalam tahap pendalaman penyelidikanDia menduga, munculnya titik api di Sadu karena faktor kelalaian warga yang membuang puntung rokok di lahan perkebunan.
"Lima pelaku pembakar lahan yang kita tangkap sudah ditetapkan sebagai tersangkaDari keterangan para tersangka, aksi pembakaran tersebut mereka lakukan atas perintah seseorang berinisial A," beber BudiSiapa oknum berinisial A tersebut" Budi belum mau membeberkan dengan alasan masih dalam proses penyelidikan
Terpisah, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) menegaskan, jika kebakaran lahan dan hutan tersebut disengaja, Polda harus segera mengunggap pelakunya"Ya saya dengar demikian (lahan dan hutan sengaja dibakar)Jika benar demikian, itu kewenangan polisi untuk menindak tegas dan menangkap pelaku," katanya
HBA menambahkan, laporan yang dia terima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, kondisi udara di Jambi hari Kamis, 8 September 2011 mencapai 166 mickrogram per meter kubik udaraSedangkan Hari Jumat (9/9) atau kemarin, meningkat menjadi 223 mickrogram per meter kubik udaraMenurut HBA, kondisi ini sudah semakin tidak sehat.
Sedangkan data dari BLHD Provinsi Jambi, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) komulatif mencapai 223 Polution Standar Indeks (PSI)Angka ini jauh meningkat dibandingkan sehari sebelumnyaPada pukul 01.00 dini hari kemarin hingga pukul 06.00, ISPU berkisar 139 PSI hingga 156 PSIPada pukul 07.00 ISPU meningkat menajdi 158 PSI.
Kemudian, pada siang hari ISPU semakin naikPada pukul 12.00 tercatat 178 PSI, pukul 13.00 181 PSISelanjutnya, pukul 14.00 hingga pukul 17.00 ISPU berkisar 183 PSI, 184 PSI, 186 PSI dan 188 PSI
Selain mencemarkan udara, kabut asap juga menyebabkan jarak pandang semakin menurunSeperti sehari sebelumnya, kemarin sejumlah maskapai juga menunda pendaratan dan pemberangkatan pesawatnya.(pia/hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Gubernur Sulbar Menunggak Pajak
Redaktur : Tim Redaksi