jpnn.com - RUMANIA - Seorang mantan kepala penjara era-komunis telah dijatuhi hukuman 20 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dalam sidang pertama tersebut di Rumania.
Alexandru Visinescu, 89, mengendalikan penjara terkenal Ramnicu Sarat sejak 1956-1963, di mana para tahanan diduga disiksa dan kelaparan. Setidaknya 12 orang dilaporkan tewas akibat kekerasan tersebut.
BACA JUGA: Mantap... Turki Berhasil Menangkap Ratusan Tersangka Pendukung ISIS
Visinescu membantah tuduhan dan mengatakan ia hanya mengikuti perintah. Jaksa telah menuntutnya dengan hukuman 25 tahun, dengan alasan bahwa Visinescu mengawasi sebuah "rezim pemusnahan" di kamp penjara Ramnicu Sarat di timur negara itu.
Dijuluki dengan "penjara diam" karena para tahanan ditahan di sel isolasi, tempat fasilitas para intelektual, pembangkang, pendeta dan lain-lain yang dianggap musuh oleh Partai Komunis.
BACA JUGA: Kelompok Hak Asasi Mendesak Pakistan Tidak Gantung Orang Sakit Jiwa
Visinescu mengajukan banding terhadap hukuman 20 tahun dijatuhkan pada hari Jumat kemarin.
Menurut kantor berita yang dikelola Rumania Agerpres mengatakan pengadilan juga memerintahkan dia membayar kompensasi sebesar 300.000 euro kepada keturunan para tahanan yang melakukan gugatan perdata.
BACA JUGA: India Batasi Tas Sekolah Anak Tidak Boleh Lebih dari 10 Persen Berat Badan
Visinescu, yang mulai sidang pada September adalah mantan kepala penjara pertama yang dihukum di Rumania atas pelanggaran dalam sistem peradilan era-komunis.
Persidangan seorang kepala kedua, Ion Ficior, yang bertanggung jawab atas kamp kerja Periprava, dimulai pada bulan April.
Lebih dari setengah juta warga Rumania ditahan sebagai tahanan politik pada tahun 1950 karena pemerintah komunis negara itu berusaha menghancurkan perbedaan pendapat.
Sebuah laporan resmi yang diterbitkan pada tahun 2006 mengatakan antara 500.000 dan dua juta orang tewas atau dianiaya oleh otoritas mantan komunis.
Nicolae Ceausescu pemimpin komunis digulingkan dan dieksekusi dalam pemberontakan berdarah pada Desember 1989.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragedi Germanwings: Keluarga Hadiri Peringatan Empat Bulanan di Alpen
Redaktur : Tim Redaksi