Kepala Sawit Berkontribusi Besar terhadap Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia

Senin, 11 Maret 2024 – 11:04 WIB
GenSawit menggelar talkshow 'Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia' yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama ratusan mahasiswa dari berbagai universitas Solo Raya di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (9/3). Foto: GenSawit

jpnn.com, SOLO - Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mendapat pemasukan yang besar dari kelapa sawit dengan nilai lebih dari USD 244 juta. Pada 2023, kelapa sawit masih terus menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia, meskipun dalam beberapa tahun terakhir banyak tantangan, seperti penurunan harga.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto dalam GenSawit Talkshow 'Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia' yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama ratusan mahasiswa dari berbagai universitas Solo Raya di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (9/3).

BACA JUGA: Petani di Rohil Ditemukan Tewas dengan Kepala Terbelah, Pelaku Diduga Ninja Sawit

"Perkebunan dan industri sawit memberikan kontribusi lapangan pekerjaan yang cukup besar mencakup petani sampai pengelola kelapa sawit, ada 16 juta pekerja yang terlibat langsung dan 22 juta pekerja yang terlibat tidak langsung," buka Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Kabul Wijayanto.

Saat ini, Indonesia masih didominasi oleh generasi Z dan disusul generasi milenial, dan generasi X.

BACA JUGA: Urgensi Kebijakan Nasional untuk Pengendalian Genoderma pada Industri Sawit

Oleh karena itu, lanjut Kabul, kontribusi generasi muda sangat penting dalam membangun dan mendorong kelapa sawit, serta berperan penting dalam mendorong ketahanan pangan di masa depan.

"Melalui kegiatan ini diharapkan agar dapat menyampaikan peran kelapa sawit bagi Indonesia dalam pembangunan, tidak hanya sebagai tanaman biasa tetapi juga sebagai penyokong ekonomi negara," ungkap Kabul.

BACA JUGA: KPK Bakal Dalami Isu Menteri Investasi Bahlil Main Izin Tambang dan Sawit

Selain itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh tiga narasumber dari berbagai latar belakang seperti Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya, Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) Darmono Taniwiryono dan Ketua Bidang Komunikasi & Media Sosial DPP APKASINDO Maria Goldameir Mektania.

Melalui kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kemajuan industri kelapa sawit bagi Indonesia, terutama meningkatkan kesadaran masyarakat atas kehadiran BPDPKS melalui program advokasi, promosi, dan sosialisasi kelapa sawit.

Maulizal menambahkan saat ini BPDPKS tengah gencar mendukung program perkembangan hilirisasi, tidak hanya untuk produk makanan dan kosmetik, tetapi juga untuk biodiesel yang dikombinasikan dengan bahan bakar fosil.

"Ke depan kami juga harus melihat bahwa akan terus ada perkembangan kelapa sawit seperti biodiesel dan bensin sawit yang sedang diriset. Ini akan terus dikembangkan produk produk kelapa sawit yang akan memenuhi kebutuhan secara masif," ungkap Achmad Maulizal.

Selanjutnya, di tengah informasi negatif yang saat ini beredar mengenai kelapa sawit, terutama di Eropa yang kerap menyuarakan kampanye hitam 'no palm oil', memiliki efek domino dalam menghambat pertumbuhan industri tersebut secara makro.

Terkait hal itu, Achmad Maulizal mengajak mahasiswa untuk cek fakta apabila menemukan informasi negatif terkait kelapa sawit.

"Dengan saat ini banyak stigma negatif tentang sawit, sikap mahasiswa harus cek dan recek dalam mengelola berita berita hoaks," jelas Achmad Maulizal.

Maria Goldameir pun mengutarakan bagaimana peran kelapa sawit dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani sawit di tengah ancaman dan tantangan yang dihadapi pelaku industri.

Golda mengharapkan generasi muda dapat memahami kondisi seputar perkelapasawitan Indonesia. Terlebih banyak masyarakat yang hidupnya bergantung terhadap sektor tersebut.

"Data membuktikan bahwa 42 persen masyarakat Indonesia bergantung di sawit, yang telah menjadi pilar ekonomi petani swadaya adalah petani yang berdiri sendiri, mulai dari lahan, pupuk, bibit," terang Golda.

Dalam kesempatan tersebut, Darmono Taniwiryono menyampaikan beragam manfaat positif dari kandungan kelapa sawit bagi kesehatan yang selama ini belum diketahui masyarakat.

"Banyak masyarakat tidak tahu jika minyak sawit itu awalnya kental dan merah dan berwarna krem pada suhu ruang dan memiliki kandungan nutrisi, seperti karbohidrat, lemak, mineral, dan lainnya," jelas Dr. Darmono. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakar Lahan untuk Buka Kebun Sawit, Petani di Rohil Diamankan Polisi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
kelapa sawit   sawit   Kementan   pangan  

Terpopuler