Kepala Sekolah Gunakan Ijazah Palsu

Senin, 09 Agustus 2010 – 10:55 WIB
TEKA-TEKI keaslian ijazah Ahmad Haris, salah satu kepala sekolah (Kepsek) di Lampung Barat, akhirnya terjawabPihak STKIP Kusuma Negara Jakarta (KNJ) menyatakan ijazah Haris palsu

BACA JUGA: Di Bekasi, 95 Siswa SD Pemakai Narkoba



-------------------
AHMAD Haris akhirnya bersikap kooperatif setelah berita dugaan ijazah palsu strata satu (S-1) miliknya muncul di Radar Lampung (JPNN Grup) pada Senin (26/7)
Ia memberikan fotokopi ijazah melalui Fatah yang mengaku masih saudaranya pada Selasa (3/8).

Ada beberapa berkas yang Haris serahkan untuk memperkuat pernyataan dirinya memang kuliah di STKIP KNJ

BACA JUGA: Para Guru Akan Diberi Pendidikan Karakter

Pertama, surat keterangan No
023/KET.STKIP KN/MTK/VII/2010.

Surat itu menerangkan Haris yang kelahiran Kunyayan, Sukau, Lambar, 2 Maret 1965 memiliki nomor induk mahasiswa (NIM) 0310723

BACA JUGA: Siswa SMK Pawai Sambut Ramadan

Ia lulus STKIP KNJ pada 2007 jurusan matematikaSurat ditandatangani Ketua STKIP KNJ DrsSugiharto, MM.

Yang kedua adalah transkrip akademik No422/KET.STKIP.KN/XII/2007Pada berkas itu, indeks prestasi komulatif Haris adalah 3,12 dengan predikat sangat memuaskanBerkas ini juga ditandatangani Sugiharto dan Ketua Jurusan Drs M Saragih, MPd.

Yang ketiga adalah fotokopi legalisasi ijazah yang menerangkan nomor seri ijazah Haris adalah 422/KET.STKIP.KN.XII/2007Haris disebutkan telah menyelesaikan dengan baik dan memenuhi syarat pendidikan akta mengajar pada 28 Desember 2007 pada program studi kependidikanBerkas ini juga ditandatangani Sugiharto dan Saragih.

Berdasarkan berkas itulah, Radar Lampung kemudian meng-cross check ke pihak STKIP KNJ di JlRaya Bogor Km 24, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta TimurSebuah fakta mengejutkan diungkap oleh Sugiharto sendiri yang ditemui pada Kamis (4/8)Menurut Sugiharto, ijazah Haris bukan dikeluarkan STKIP KNJ"Ijazah tersebut palsu," tandasnya
   
Ia mengatakan telah melihat fotokopi ijazah palsu yang dipegang HarisPihaknya pun telah melakukan penyelidikan terhadap masalah ini.
   
Sugiharto membeberkan banyak sekali kejanggalan pada fotokopi ijazah HarisPertama, tanda tangannya dipalsukan dan kop ijazah tidak bertuliskan STKIP KNJ di atasnya"Ijazah asli kami mempunyai kode pada sudut kiri atasnyaKode itu digunakan untuk mengecek keaslian ijazahIni tidak ada pada ijazah Haris," bebernya.
   
Dari tampilan sekilas saja, menurut Sugiharto, ijazah tersebut sudah terlihat palsuPasalnya, kop yang digunakan cetakan STKIP KNJ berbeda sekali dengan apa yang tertera pada fotokopi ijazah Haris.
   
"Lembaran kertas asli ijazah STKIP KNJ mempunyai kodefikasi tertentu seperti logo STKIP yang hanya bisa diterawang lewat sinar ultraviolet," paparnya

Setiap tahun, kodefikasi diubah sehingga dapat dengan mudah diketahui ijazah yang dipegang seseorangHal tersebut dilakukan pihak kampus yang berada di bawah naungan Yayasan Panglima Besar Soedirman, Cijantung, itu untuk mengantisipasi pemalsuan ijazah"Nomor induknya saja sudah salah," tegasnya.
   
Meski memastikan ijazah Haris palsu, pihak STKIP KNJ masih belum berpikir untuk memperkarakan Haris lewat jalur hukum"Kami mengimbau para stakeholder untuk mengonfirmasi apabila ditemukan lagi pemalsuan semacam itu," katanya
   
Secara gamblang, Sugiharto menyebut, Haris bisa jadi hanyalah korban dari mafia-mafia pemalsu ijazah"Yang perlu dibongkar mata rantai itu," kata Sugiharto
   
Seperti diketahui, laporan penggunaan ijazah palsu kembali masuk ke redaksi Radar Lampung beberapa waktu laluInformasi itu menyebutkan jika pelapor tidak pernah melihat Ahmad Haris kuliahNamun, Kepsek di Lambar itu mencantumkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd.) di belakang namanya.

Berdasar keterangan sumber yang enggan dikorankan namanya itu, Radar Lampung menuju Desa Kunyayan Tapaksiring, Sukau, LambarSayangnya, ketika itu Radar Lampung tak berhasil menemuinyaHaris sedang mengikuti Muktamar Muhammadiyah di JogjakartaIni diutarakan Rozali, ayahnya.

Kepada Radar Lampung, ia menjelaskan riwayat pendidikan putra keduanya ituRozali mengatakan, Haris menamatkan SD sampai SMA di LambarSetelah lulus SMA, Haris melanjutkan PGSMTP (Pendidikan Guru Sekolah Menengah Tingkat Pertama) di Bandarlampung

Beberapa hari setelah itu, tepatnya Senin, 12 Juli 2010, Radar Lampung kembali menemui HarisHaris ternyata sudah mengetahui maksud Radar karena keluarganya telah memberitahukan semenjak ia di JogjakartaAyah dua anak itu menganggap masalah ini serius, sehingga merasa harus segera bertemu dengan wartawan koran ini

Haris membantah dugaan ijazah palsu miliknya"Saya tahu mana yang legal dan ilegalJadi tidak mungkin ijazah S-1 saya palsuKetika di Jogjakarta, saya juga sudah menghubungi tempat saya dulu dan menanyakan keaslian ijazah sayaMereka mengatakan ijazah saya asli," terangnya(gyp/ade)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diusulkan Penggabungan Puluhan SDN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler