jpnn.com - BANYUWANGI - Kekerasan yang dilakukan guru kepada murid terjadi di SDN Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (24/10). Diduga karena dipukul salah seorang guru di sekolah itu dengan kemoceng, Akhsol Wahyu Dwi Putra, 7, terluka di bagian kepala hingga mengeluarkan banyak darah.
Karena ulah guru bernama Sanuri itu, siswa kelas I tersebut sempat sakit dan tidak masuk sekolah selama dua hari. Lantaran tidak terima dengan perlakuan guru tersebut, orang tua Wahyu mendatangi sekolah dan memprotes Kepala Sekolah (Kasek) SDN Sobo Endah Wati. "Anak saya dipukul sampai berdarah," tutur Syamsul Arifin, orang tua Wahyu.
BACA JUGA: Gedung Dinas PU Terbakar, Dokumen Kontraktor Ludes
Saat datang dan melakukan protes ke sekolah tersebut, Kasek berjanji akan menindaklanjuti pengaduan itu. Guru yang diduga telah menganiaya siswanya akan dibina.
"Kepala sekolah akan memberi pembinaan. Tidak tahu bentuk pembinaannya apa," jelasnya.
BACA JUGA: Jaksa Dinilai Lamban Eksekusi Kasus Korupsi di Surabaya
Sementara itu, Sanuri saat ditemui di sekolahnya mengakui bahwa dirinya telah memukul kepala muridnya tersebut hingga bocor. "Keluar darah dan saya yang membersihkan darah itu," ujarnya.
Dia memukul Wahyu karena muridnya itu telah menjegal kaki salah seorang temannya hingga jatuh. Lantaran melihat ada siswa yang diganggu, guru kelas I tersebut geram dan langsung memukul kepala Wahyu dengan kemoceng.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Dihadiahi Budha Tertawa
"Saya memukul dengan spontan. Mungkin terlalu keras sehingga kepalanya bocor dan mengeluarkan darah," katanya. (abi/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KHL Kuningan jadi Rp1,1 Juta
Redaktur : Tim Redaksi