jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan tak mau terburu-buru menentukan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2019. Padahal, partai-partai lain sudah memutuskan untuk mengusung nama calon untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 yang akan digelar kurang dari dua tahun lagi.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, terlalu dini jika partainya memutuskan nama calon presidan saat ini. Bahkan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu perlu menunggu momentum yang tepat untuk memutuskan dan mengumumkan nama calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2019.
BACA JUGA: Teroris Sasar Masjid di Mesir, PDIP Ikut Berduka
“Kami lakukan pada momentum yang tepat agar bangsa ini juga berdisplin dalam melakukan tahapan pemilu legislatif dan pemilu presiden yang dilaksanakan secara serentak. Kompetisi terlalu awal juga tidak baik dalam program kerakyatan,” ujar Hasto dalam diskusi tentang hasil survei terkini Poltracking Indonesia di Jakarta Pusat, Minggu (26/11).
Menurut Hasto, PDIP akan memperbaiki terlebih dahulu hal-hal yang masih kurang dalam pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Budi Gunawan Unggul! Empat Tokoh Politik Kalah Bersaing
“Dari hasil survei kepuasan terhadap bagaimana Pak Jokowi menghadapi masalah perekonomian itu kan relatif lebih rendah dibanding yang lain. Sehingga partai mengambil inisiatif untuk mendorong pergerakan ekonomi rakyat, ekonomi gotong-royong dalam praktik melalui raker tiga pilar,” papar dia.
Hasto pun menegaskan bahwa PDIP akan selalu sejalan dengan Jokowi dalam menjalankan program prorakyat. Selain itu, kata dia, selama ini PDIP punya tradisi yang sangat baik dalam memilih calon kepala daerah dan presiden.
BACA JUGA: Inilah Pasangan Ideal Capres-Cawapres Versi Pemuda Surakarta
PDIP akan memberi kesempatan kedua bagi kepala daerah yang berprestasi dan memperoleh apresiasi dari rakyat pada periode pertama masa jabatannya. Hal itu bisa saja berlaku untuk Presiden Jokowi yang notabene kader PDIP.
“Tentu saja kami mau memperbaiki agar Jokowi yang kuat di mata rakyat karena beliau kerja keras bagi rakyat. Itu nantinya dalam konfigurasi ke depan dapat menjamin mendapat dukungan yang kuat,” tutur dia.
Selain itu, PDIP pada Januari 2018 nanti bakal menggelar rapat kerja nasional (rakernas). Dalam rakernas itu pula PDIP akan membahas nama capres, termasuk Jokowi.
“Yang jelas proses demokrasi di PDIP memberikan mandat dari kongres kepada Bu Megawati dalam momentum yang tepat mengumumkan siapa capres dan cawapres,” tuturnya.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prestasi Emil Dardak Jauh di Bawah Anas, PDIP Tak Usah Cemas
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan