"Kita kumpulkan rekan-rekan untuk penguatan internal saja
BACA JUGA: Marzuki Salahkan Microphone
Tidak ada soal ricuh atau lainnyaBACA JUGA: Massa Pendemo Dipaksa Mundur
Nanti sikap kita, apakah melaporkan Marzuki ke BK atau tidak," kata Ketua Fraksi PDIP, Tjahjo Kumolo, kepada wartawan usai memimpin rapat internal.Tjahjo mengatakan, saat ini F-PDIP berusaha bersikap tenang dulu, agar suasana yang sempat panas di Senayan bisa kembali terkendali
"Kericuhan tadi sifatnya teknis, tidak mempengaruhi sikap PDIP
BACA JUGA: Akbar Faizal Digelandang, Hanura Meradang
Kita ingin pastikan hal itu dulu, karena itulah yang pentingNamun bagaimanapun, itu (kepemimpinan Marzuki, Red) tetap harus ditindaklanjutiSoal ke BK atau tidak, kita bahas lagi setelah Century selesai," tegas Tjahjo.Sementara anggota F-PDIP lainnya, Maruarar Sirait, berbicara soal Marzuki Alie, menyebut bahwa politisi Demokrat itu tidak memahami demokrasi di negeri ini"Jelas tindakan dia (Marzuki, Red) tidak bijakSaat hujan interupsi, harusnya pimpinan menenangkan dan bukan justru membuat suasana bertambah panasHarusnya diberi ruang untuk jalannya demokrasi, bukan justru sepihak saja," tegas Maruarar.
Lebih jauh, kericuhan di tengah putusan akhir nasib skandal Century, kata Maruarar pula, bukan tidak mungkin nantinya akan mengarah pada mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR RI di bawah kepemimpinan Marzuki Alie"Bisa saja ke arah sanaKita lihat dan telusuri dulu penyebab kericuhan tadi(Tapi) harus ada yang bertanggungjawab," katanya.
Kecaman juga datang dari anggota FPKS, Andi RahmatAndi mengatakan bahwa pimpinan sidang paripurna DPR RI harusnya bisa memahami gejolak politik yang sedang terjadi"Kerja pimpinan itu adalah memimpin jalannya sidang dengan aman, bukan sebaliknyaBegitu ada interupsi, harusnya pimpinan memberlakukan deadlock, untuk kemudian mengajak pimpinan fraksi melakukan dialogBukan hanya asal ketok palu sajaTidak aspiratif namanya itu," kata Andi.
Anggota Fraksi Golkar Idrus Marham pun menyatakan hal yang samaAlasan matinya mikrofon seperti yang dikatakan Marzuki, kata Idrus pula, harusnya tidak jadi pemicu kericuhan, andai saja Marzuki tak memaksa untuk tetap menutup sidang paripurna"Tapi pimpinan tetap menutup sidang, tanpa memberi jeda deadlock ataupun dialog dengan pimpinan fraksiTata tertib memang ada yang mengatur (bahwa) pimpinan bisa mempercepat paripurna dalam posisi khususNamun kondisi kericuhan tadi sebenarnya bisa saja tidak terjadi, asal pimpinan sidang lebih aspiratif," katanya(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Berdoa, PDIP Tetap Konsisten
Redaktur : Tim Redaksi