Massa Pendemo Dipaksa Mundur

Selasa, 02 Maret 2010 – 15:41 WIB
Foto : AP
JAKARTA — Aksi anarkis tak dapat dihindari, ketika ratusan massa pendemo berupaya meringsek memasuki halaman gedung dewan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (2/3)Mereka berupaya membobol pagar gedung dewan

BACA JUGA: Akbar Faizal Digelandang, Hanura Meradang

Selain itu, pagar kawat berduri juga telah dirusak


Melihat aksi massa mulai tak terkendali, aparat kepolisian pun mengambil tindakan tegas

BACA JUGA: PKS Berdoa, PDIP Tetap Konsisten

Aparat yang sudah stand by sejak pagi hari, menghadang langsung dan berupaya menghalau pendemo untuk menjauh dari gedung dewan
seperti tak mau kalah, pendemo memberi pelawanan, sehingga aksi lempar batu serta main pukul tak dapat dihindari.

Selain menghalau pendemo, polisi anti huru hara juga memuntahkan tembakan gas air mata serta menyemprotan water cannon

BACA JUGA: Auditor BPK Dilaporkan ke Polisi

"Kami terpaksa mengambil tindakan, karena massa sudah mulai anarkis," ucap salah seorang petugas.

Hingga lepas siang ini, massa pendemo gabungan dari berbagai elemen mahasiswa ini masih bertahan di bagian kiri luar depan pagar gedung dewanMassa tidak bisa bergerak mendekat lantaran terhadang pagar betis dari petugas anti huru hara Brimob Polri.

Meski dalam hadangan aparat, pendemo tetap meneriakan yel yel yang isinya tudingan bahwa pemerintah SBY-Boediono gagal"Tuntut tuntas Century Gate, Sri Mulyani maling uang rakyat Rp 6,7 triliun," teriak pendemo.

Salah satu elemen peserta demo, Perhimpunan Basar-Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI-MPO) mendesak kepada pansus untuk menyebutkan individu-individu yang diduga bertanggung jawabMereka juga meminta Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani untuk mundur dari jabatannya.

"Presiden SBY bertanggung jawab terhadap kebijakan yang mengakibatkan terjadinya skandal Bank CenturyJika terbukti secara sah bersalah, agar bersedia mengundurkan diri," ujar Ketum PB HMI, M Chozin Amrullah dalam orasinya.(fm/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Idrus: Tugas Pansus Sudah Selesai


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler