Kepergian Sri Mulyani Mengejutkan Pasar

Rabu, 05 Mei 2010 – 16:19 WIB
JAKARTA- Pengangkatan Sri Mulyani Indrawati sebagai Managing Director World Bank langsung direspon pasarIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat anjlok hingga mendekati level 100 poin

BACA JUGA: Desmond: Jika Berkantor di Amerika, Sri Mulyani Diselamatkan

Pada perdagangan Rabu (5/5) pagi, IHSG dibuka melemah
Posisi IHSG sampai pada nilai 2.855, turun lebih 100 poin atau tiga persen lebih.

Ahli Ekonomi dan Keuangan Citi Bank, Johanna Chua pada wartawan mengatakan bahwa kabar mengenai mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan akan duduk sebagai salah satu dari tiga Managing Director di World Bank sangat mengejutkan pasar

BACA JUGA: Mendagri Diminta Buka Hasil Evaluasi Daerah

Pemberitaan ini memberikan respon positif dan juga negatif.

"Pengumuman ini sangat mengejutkan
Apalagi jadwal kepindahan ini harus dalam waktu dekat mulai 1 Juni mendatang dan pindah ke Washington DC," kata Johanna.

Meski mengakui pasar dan pelaku ekonomi shock akibat akan ditinggal oleh Menteri Keuangan terbaik se Asia Tenggara tersebut, Johanna memberikan pujian terhadap kebijaksanaan Sri Mulyani yang akan meninggalkan posisinya sebagai bendahara negara tepat setelah menyelesaikan tanggungjawabnya dalam APBN-P 2010.

"Kami pikir, mungkin tawaran dari Bank Dunia sudah di atas meja untuk beberapa waktu (sejak lama)

BACA JUGA: World Bank Beri Batas Waktu 72 Jam

Namun Menkeu Sri Mulyani tetap harus menunggu hingga draft revisi anggaran 2010 telah disetujui parlemen," katanya.

Johanna menambahkan bahwa mundurnya Sri Mulyani dari posisi Menteri Keuangan akan memberikan dampak negatif pada pasar dalam negeri IndonesiaNamun diyakininya itu hanya akan berlangsung jangka pendek saja.

"World Bank kami yakin memintanya dengan mandat yang kuat dan melihat kredibilitas Sri Mulyani dalam melakukan reformasi selama iniKeberangkatannya mungkin akan dilihat negatif pasar, apalagi Indonesia hampir setahun juga hanya memiliki Plt Gubernur Bank IndonesiaNamun ini hanya jangka pendek saja," kata Johanna.

Johanna pun yakin, meskipun Menkeu Sri Mulyani akhirnya mundur, berbagai kebijakan makro dan langkah reformasi yang selama ini telah dilakukannya akan tetap menjadi pondasi yang kuat bagi Indonesia, terutama dalam menjaga kebijakan fiskalnya secara utuh.

"Reaksi pasar terhadap mundurnya Sri Mulyani, justru sudah diredam jauh sebelumnyaDengan adanya pengaruh dari resiko global terhadap dampak krisis Uni Eropa, perkembangan (desakan) politik Indonesia tidak terlalu mempengaruhi (kondisi ekonomi)," katanya.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peminat Banyak, Tapi Susah Bayar Jaminan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler