jpnn.com - JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilanggar dalam demonstrasi atau penyampaian pendapat.
Termasuk, untuk demonstrasi 4 November. Yakni, tidak boleh mengganggu ketertiban umum, tidak boleh menganggu hak asasi orang lain, harus mengindahkan etika dan moral, serta tidak diperbolehkan untuk menghujat. Terakhir harus menjaga persatuan bangsa.
BACA JUGA: Inilah Proyeksi Kenaikan UMP se-Indonesia, Jakarta Tertinggi
”Kami harap prinsip ini dipatuhi betul,” terangnya, kemarin.
Pendemo juga diharapkan waspada soal kemungkinan adanya penyusup.
BACA JUGA: Fadli Zon Sarankan Jokowi Temui Massa Aksi Bela Islam II
Bisa jadi, pendemo memang hanya ingin menyampaikan pendapat, tapi malah ada yang menunggangi.
”Tolong diwaspadai jangan sampai ada yang mengganggu,” papar jenderal bintang empat tersebut.
BACA JUGA: Jokowi Bilang Kudanya Senyum, Prabowo Ngakak
Tito menuturkan, pengamanan untuk demonstrasi 4 November ditambah menjadi 18 ribu personel.
Mereka terdiri dari 16 ribu personel Polri dan 2 ribu personel TNI. ”Ini personil gabungan ya,” paparnya.
Yang juga penting, ada yang perlu diklarifikasi terkait informasi tembak di tempat.
Menurutnya, setelah mempelajari video dari Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, ternyata semua itu tidak benar.
”Kapolda hanya menyebut kalau ada yang menganggu, maka perlu untuk dilumpuhkan,” terangnya.
Tito juga berkomentar soal kemungkinan demonstrasi dipolitisir.
Menurutnya, pasti ada kalau yang ingin memanfaatkannya untuk politik.
”Kesannya yang dilihat masyarakat tentu ada yang memanfaatkannya,” terangnya.
Bagaimana terkait kasus Ahok yang menjadi penyebab demonstrasi?
Dia menegaskan bahwa kasus sedang diproses. Sudah ada sekitar 15 saksi yang diperiksa, diantaranya pelapor, saksi ahli, termasuk dari Front Pembela Islam dan bahkan Ahok juga telah diperiksa.
”Kami akan periksa terus supaya kasus lebih cepat. Prinsipnya penanganan kasus ini sama dengan kasus lain. Semua sama di mata hukum,” jelasnya. (byu/idr/jun/sam/jpnn)
Persiapan pengamanan demonstrasi 4 November
Personel
Polri: 16 ribu
TNI: 2 ribu
Lokasi pengamanan:
Istana, balai kota, Bareskrim dan tempat keramaian
Titik demonstrasi:
Kantor Bareskrim- Istana
Perlengkapan:
Mobil water canon, peralatan anti huru hara dan senjata (tim khusus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Tak Akan Segan Sebut Ahok Penista Agama di Depan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi