jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyoroti pernyataan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay.
Saleh sebelumnya menyatakan tak ingin lagi ada anggota DPR tidak mendapatkan ruang intensive care unit (ICU) di rumah sakit.
BACA JUGA: Varian Delta COVID-19 Menyerang, Daerah Perlu Menyiapkan Skenario Terburuk
PSI mengecam pernyataan tersebut, karena dinilai terkesan mementingkan diri dan kelompok sendiri.
"Pak Saleh seharusnya marah dan sedih bila rakyat biasa meninggal dunia karena tidak mendapatkan layanan medis,” ujar Juru Bicara DPP PSI Bidang Kesehatan dr Christian Widodo dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (14/7).
BACA JUGA: Wahai Para Pendengung, Ada Seruan Penting Bamsoet Soal Covid-19
Menurut Christian, tidak seharusnya seorang politikus berpikiran sempit semacam itu.
Dia menilai dalam kondisi krisis akibat pandemi dan terutama PPKM Darurat, rakyat jauh lebih menderita.
BACA JUGA: ORI Sampaikan Permintaan Penting ke Pemerintah, Soal Pintu Internasional
"Banyak rakyat bahkan tak punya lagi penghasilan di masa PPKM Darurat. Sementara para anggota DPR masih menikmati hampir semua keistimewaan sebagai pejabat, hidup mereka masih sangat layak,” ujar Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut.
Christian meminta seluruh anggota DPR mencurahkan waktu dan energi untuk membantu rakyat yang terdampak pandemi, daripada meminta prioritas semacam itu.
“Ini saatnya membantu rakyat dengan lebih nyata."
"Mungkin dengan membantu percepatan vaksinasi atau membagikan rice box seperti PSI."
"Buang jauh-jauh pikiran untuk sekadar menyelamatkan diri dan kelompok sendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengaku kehilangan atas meninggalnya Anggota DPR RI Fraksi PAN John Siffy Mirin karena terpapar COVID-19.
"Saya tidak mau lagi misalnya mendengar ada anggota DPR yang tidak mendapat tempat ICU, seperti yang dialami anggota Fraksi PAN saudaraku John Siffy Mirin, anggota DPR dari Papua Fraksi Partai Amanat Nasional tidak dapat ICU, ya," ucap Saleh dalam rapat Komisi IX DPR, Selasa (13/7).
Rapat tersebut dihadiri secara virtual oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang