Keren, Ada Pembangunan Jaringan Internet di 21 Desa

Sabtu, 11 September 2021 – 21:34 WIB
Founder PT. KPD Diah Kurniawati melakukan sosialisasi melalui seminar percepatan program Smart Village (desa Pintar) di Provinsi Lampung. Foto: dok KPD

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - PT. Konsultan Pembangunan Daerah (KPD) dan PT. Inti Bangun Sejahtera, Tbk (IBS) bekerja sama dengan PT. Lampung Jaya Utama (LJU) melakukan sosialisasi melalui seminar percepatan program Smart Village (desa Pintar) di Provinsi Lampung.

Founder PT. KPD Diah Kurniawati mengatakan seminar ini diikuti perangkat pemerintah desa dari 21 desa terdekat dengan Kota Bandar Lampung.

BACA JUGA: Kini Ada Layanan Internet Gratis di RT-RW di Depok dan Tangerang

Hal ini juga sebagai rencana awal implementasi (pilot project) dengan membangun infrastruktur internet yang terindentifikasi sebagai desa blankspot tersebut yang terletak di dua Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran.

“Pembangunan di 21 desa blankspot ini adalah langkah awal nyata dari komitmen kami kepada Bapak Gubernur Lampung guna menginternetkan 719 desa blankspot yang masih ada di Provinsi Lampung dan kami berjanji menyelesaikan dalam waktu enam bulan ke depan,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/9).

BACA JUGA: Psikolog Ingatkan Bahaya Penggunaan Smartphone dan Internet!

Diah menjelaskan bahwa era pandemi Covid-19, masyarakat tak bisa menghindari pergeseran era digital.

Pergeseran ini juga mengubah tata cara, mulai dari perdagangan (ekonomi), hubungan antarmanusia, jarak, maupun pola pendidikan menjadi beriringan dengan teknologi, baik di perkotaan maupun pedesaan.

BACA JUGA: Jokowi Ingin Maksimalkan Kuota Internet Untuk Daerah Selama PPKM

“Untuk itu kami hadir memberi solusi untuk masyarakat desa dengan membangu infrastruktur ICT yaitu jaringan internet desa, beserta platformnya. Kami hadir bersama PT.Inti Bangun Sejahtera dan di dukung BUMD provinsi PT. Lampung Jaya Utama serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Lampung,” katanya.

Diah memaparkan PT. KPD telah membangun jaringan TIK dan Telekomunikasi di provinsi Riau yaitu berupa gedung Data Center 6 lantai serta jaringan fiber optik dengan kapasitas 144 core sepanjang 200 km yang mengelilingi kota Pekanbaru.

Sementara PT. IBS telah malang melintang di industri TIK serta Telekomunikasi lebih dari tiga dekade sangat memungkinkan untuk menggelar jaringan berbasis internet di seluruh desa, Provinsi Lampung.

“Ditambah dengan kemitraan yang dilakukan PT. KPD dengan PT. LJU sebagai BUMD provinsi Lampung maka program ini akan memberikan kontribusi yang significant pada pencapaian percepatan program Smart Village nantinya total sebanyak 2.435 desa,” terangnya.

Ke depan, Diah berharap program Smart Village memberikan kontribusi bagi desa-desa yang saat ini masih kesulitan sinyal internet.

Terlebih dalam menjalankan kegiatan ekonomi, sosial, dan pendidikan.

“Ke depannya diharapkan dari percepatan program Smart Village ini bisa lahir desa-desa unggulan yang membawa Provinsi Lampung menjadi wilayah percontohan Smart Village bagi provinsi-provinsi lainnya di wilayah NKRI di era Disruptive Digital 4.0 saat ini,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PMD Provinsi Lampung Zaidrina dalam sambutannya menjelaskan keberadaan Smart Village di desa memainkan peranan penting dalam mengangkat kemampuan desa secara terukur.

Selain itu, membuat ekosistem desa menjadi lebih dinamis serta efisien dari segi pemerintahan desa, keuangan desa.

“Diharapkan para peserta seminar bisa segera memanfaatkan peluang yang di berikan oleh PT. LJU, PT. KPD serta PT. IBS secara maksimal sehingga desa nya dapat segera mendapatkan cakupan internet,”pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler