jpnn.com - KEMAJUAN teknologi dan ekosistem yang kondusif, membuat perusahaan rintisan (startup) terus tumbuh subur di Indonesia. Meski begitu, masih belum banyak perusahaan rintisan dengan valuasi mencapai Rp 13 triliun (unicorn).
Menteri Komunikasi dan informatika Rudiantara berharap Indonesia punya unicorn yang lebih banyak. Sebelumnya, Rudiantara menyebut pemerintah memiliki program seribu perusahaan rintisan hingga 2020 dengan nilai ekonomi mencapai USD 130 miliar atau setara Rp 1.699 triliun.
BACA JUGA: Ketika Zulkifli Hasan Diangkat Pendekar Tapak Suci
Saat ini, Menkominfo tengah menyiapkan platform media sosial pembelajaran bahasa asing Bahaso untuk menjadi unicorn.
“Pemerintah akan mendukung ekosistem perusahaan rintisan. Semua pemain harus mampu tumbuh. Suatu saat nanti, Bahaso bisa menjadi unicorn,” kata Rudiantara.
BACA JUGA: Pancasila Dilecehkan, Ini Keinginan Ketua MPR
Hingga saat ini, Indonesia sudah punya tiga unicorn, yakni Traveloka, Go-Jek, dan Tokopedia. Bahaso sendiri saat ini sudah bisa diunduh di Android dan iOS dan memiliki pengguna aktif sebanyak 12 ribu.
Aplikasi ini memungkinkan anggota untuk mempelajari bahasa asing. Untuk saat ini, Bahaso baru menyediakan bahasa Inggris. Namun ke depannya, akan menyusul bahasa Mandarin, Arab, Jepang, Perancis.
BACA JUGA: 500 Prajurit TNI Bergerak Menuju Malaysia
Kemudian bahasa Belanda, Korea, Jerman, Rusia, hingga sepuluh bahasa asing yang ditargetkan rampung dalam tiga tahun. (adv/bca/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada!! Petugas KPK Gadungan Marak di Daerah
Redaktur : Tim Redaksi