Keren, Ratusan Alumni Pesantren BIMA Tersebar di Berbagai Negara

Kamis, 23 Juni 2022 – 06:14 WIB
Pesantren Bina Insan Mulia mewisuda 182 alumninya di Aston Cirebon Hotel & Convention Center, Minggu 19 Juni 2022. Foto: Dok. Pesantren BIMA

jpnn.com, JAKARTA - Usia Pesantren Bina Insan Mulia (BIMA) Cirebon memang masih seumur jagung dibanding umumnya pesantren besar di Indonesia. Tahun ini, usianya belum genap sepuluh tahun.

Namun, jika dilihat dari tingkat penyebaran alumninya yang melanjutkan ke perguruan tinggi kelas dunia di luar negeri, Pesantren Bina Insan Mulia menjadi terdepan.

BACA JUGA: Lulusan Pesantren Bingung Cari Kerja? Jangan Khawatir, Ini Solusinya

Pesantren Bina Insan Mulia mewisuda 182 alumninya di Aston Cirebon Hotel & Convention Center, Minggu 19 Juni 2022.

Para wisudawan adalah santri yang telah lulus dari SMK Unggulan Bina Insan Mulia dan Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI) Bina Insan Mulia.

BACA JUGA: Kebijakan Jokowi Dinilai Bawa Kemajuan Besar Bagi Perkembangan Pesantren

Pada kesempatan yang sangat khidmat tersebut, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia KH. Imam Jazuli, Lc., MA menyampaikan sejak mendirikan Pesantren Bina Insan Mulia, targetnya bukan semata ingin menelorkan alumni yang baik dan pinter. 

“Masuk pesantren itu insyaallah akan menjadi orang baik dan orang pintar, tetapi kami ingin mencetak orang-orang yang kuat dan bermanfaat,” kata Kiai Jazuli.

BACA JUGA: Kabar Baik, Pemprov Jatim dan DPRD Sahkan Perda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

Kiai yang kerap dijuliki sebagai sosok yang “without the box thinker” ini menyatakan dirinya mendokan dan memperjuangkan santri-santri menjadi orang yang dipercaya oleh Allah untuk menangani urusan publik yang dampaknya langsung dan besar kepada kehidupan masyarakat.

Misalnya menjadi bupati, anggota dewan, gubernur, direksi BUMN, direksi perusahaan nasional dan multi nasional, duta besar, dan berbagai posisi yang dampaknya besar pada perubaan Indonesia.

“Yang jadi guru ngaji seperti saya, menjadi ustaz, menjadi kiai, maksimal 2 persen saja,” tegas Kiai memotivasi alumninya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Untuk mewujudkan mimpi besar tersebut, Pesantren Bina Insan memiliki departemen khusus yang bekerja all-out untuk menjalin kerja sama dengan kampus-kampus internasional di luar negeri dan di dalam negeri.

Kiai Imam Jazuli selalu mengarahkan bahwa perjuangan yang all-out itu bukan semata dengan uang, pikiran, dan jaringan, tetapi juga tirakat.

“Pesantren Bina Insan Mulia adalah satu-satunya pesantren yang memasukkan Tirakat Dalail sebagai program unggulan dalam pendidikan akhlak.”

Dengan usaha yang dhohiron wabatinan tersebut, menurut Kiai lulusan Al-Azhar Mesir ini, hasilnya dahsyat dan nyata.

Dari 186 lulusan yang diwisuda tahun ini, satu orang diterima di Universitas Zaitunah Tunisia, 8 orang diterima di China (Chongqping dan Zhejiang University of China), 25 orang diterima di Turkey (Istanbul University, Angkara University, dan lain-lain), 60 orang diterima di Mesir (Al-Azhar University) dengan berbagai jurusan, 10 orang diterima di German (Gewerbliche Tubingen Germany, dll) dan 1 orang di Taiwan.

Sisanya, alumni Pesantren Bina Insan Mulia diterima di sejumlah kampus negeri dan swasta ternama di dalam negeri. Antara lain di Undip (Universitas Diponegoro) Semarang, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Bandung, UIN Bandung, UIN Jakarta, Universitas Bina Nusantara, dan lain-lain. 

“Seiring dengan meluasnya sebaran alumni Bina Insan Mulia di negara-negara Timur Tengah, Eropa, Australia, dan Asia, maka terwujudnya mimpi adanya diaspora Indonesia dari Pesantren Bina Insan Mulia bukan lagi sebuah khayalan, tetapi insyaAllah sebuah kepastian,” ujar Kiai Jazuli.

Di tahun sebelumnya, Pesanren Bima menjadi pesantren terbanyak dalama mengirim santrinya ke  luar negeri. Bahkan untuk sekolah vokasi (SMK), SMK Bina Insan Mulia menjadi satu-satunya sekolah di dunia yang alumniya dapat diterima di Universitas Al-Azhar Mesir bidang study Islam, seperti tafsir, akidah dan filsafat, bahasa Arab, dan lain-lain.

Di hadapan 900-an orang yang hadir di ballroom hotel Aston Cirebon, Dr. HC. Ubaydillah Anwar selaku konsultan HCM (Human Capital Management) Pesantren Bina Insan Mulia menyampaikan bahwa pendidikan Pesantern Bina Insan Mulia menyasar pada faktor inti keberhasilan sebuah lembaga yang teruji di dunia.

Di antaranya adalah penanaman konsep diri dari Kiai yang optimal, pelatihan soft skills yang intensif, pengalaman menjalankan metode pembelajaran yang efektif, dan kurikulum pesantren yang selalu dikontekstualisasikan dengan kebutuhan dan perubahan zaman.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler