jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk beradaptasi dengan sistem pendidikan baru yang mengandalkan teknologi.
Menurut Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo RI I Nyoman Adhiarna, pihaknya telah mengadopsi teknologi digital untuk 6 sektor strategis termasuk pendidikan.
BACA JUGA: Ada Fitur Baru di Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek, Lebih Canggih
"Kamimengadopsi teknologi digital sektor pendidikan di sepuluh kawasan dari jenjang SD, SMP, SMA. Jumlah ini akan terus kami tingkatkan," jelas I Nyoman Adhiarna dalam webinar nasional besutan Kemenkominfo dan Kemendibudristek, baru-baru ini.
Dia berharap teknologi ini bisa diadopsi cepat oleh sekolah-sekolah di sekitar kawasan tersebut.
BACA JUGA: Pejabat Kemendikbudristek Terkejut Melihat Silicon Valley di Sekolah Ini
Sementara Yaswardi selaku direktur GTK Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek, mengatakan pandemi Covid-19 memang telah memaksa dunia pendidikan untuk secepatnya melakukan transformasi digital.
Begitu pun dengan pelakunya, baik guru dan murid dituntut cepat beradaptasi dengan sistem belajar mengajar yang baru.
BACA JUGA: Mulai 2022, Kemendikbudristek Perketat Penyaluran Dana BOS
"Kegiatan pembelajaran bisa daring maupun blended learning. Peningkatan kompetensi bagi guru bisa melalui bimtek maupun secara blended learning, guru belajar dan berbagi pelatihan/Bimtek yang dilakukan secara full daring," paparnya.
Irfana Steviano dari Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek menyatakan Rumah Belajar sudah bertransformasi dari 2003.
Rumah Belajar menyediakan learning resources atau materials. Dari situ, bertransformasi menjadi platform nomor 1 di Indonesia yang digarap oleh pemerintah.
"Kami juga mendapatkan juara 3 dalam kategori influencer marketing dalam bidang pendidikan. Banyak sekali penghargaan diberikan kepada Rumah Belajar sebagai platform penyedia learning resources," paparnya.
Menurut data dari Kemendikbudristek, hingga saat ini 1.062.342 pendidik dan tenaga kependidikan yang berasal dari 224.377 sekolah telah mengikuti pelatihan atau bimtek. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad