Kerja 24 Jam, Perawat di Daerah Banyak yang Tidak Digaji

Kamis, 15 Maret 2018 – 19:24 WIB
Ilustrasi perawat. Foto: Kendari Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kondisi perawat di daerah masih sangat memprihatinkan. Banyak di antara mereka yang bekerja 24 jam tapi tidak digaji.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah mengungkapkan, banyak perawat yang dibayar Rp 200 ribu. Bahkan ada perawat berstatus tenaga kerja sukarela (TKS) tidak dibayar sama sekali.

BACA JUGA: Bukannya Diangkat CPNS, Perawat Malah Diberhentikan

"Kami temukan di rumah sakit di Kendari, dari 157 perawat, 56 PNS dan 131 TKS. Inikan enggak benar, masa iya lebih banyak TKS dan tidak dibayar juga," ujar Harif dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (15/3).

BACA JUGA: Belum Tayang, Film Raffi Ahmad Diprotes?

Harif Fadillah (tengah). Foto: Mesya/JPNN.com

Dia menyebutkan, selama 44 tahun PPNI terus berjuang agar gaji perawat bisa di atas upah minimum provinsi (UMP). Idealnya gaji perawat 3x UMP. Sebab gaji perawat di Indonesia sangat rendah dibanding negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan lain-lain.

BACA JUGA: Pengabdian Tanpa Batas si Perawat Cantik Najemah di Daerah Terisolir

"Kami sudah menyurati daerah-daerah agar para perawat diberikan gaji di atas UMP," ujarnya.

Selain itu PPNI juga berjuang agar rumah sakit yang tidak mau membayar gaji perawat 3x UMP tidak diberikan izin untuk beroperasi. Sebab perawat menjadi ujung tombak pelayanan jaminan kesehatan nasional (JKN). (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tempuh 30 Kilometer Jalan Berlumpur Tanpa Digaji Sepeser pun


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler