Kerjasama Bernilai USD 3 Miliar

Minggu, 13 Desember 2009 – 11:14 WIB
Raul Castro (Kuba) dan Hugo Chavez (Venezuela). Foto: Reuters.
HAVANA - Dua negara yang dikenal dekat, Venezuela dan Kuba, baru saja menandatangani sejumlah deal kerjasama terbaru senilai hampir USD 3 miliarPenandatanganan joint projects ini, sebagaimana diberitakan Reuters dan dikutip ABC Online, Minggu (13/12) pagi WIB, sekali lagi membuktikan kemitraan kuat antara kedua negara, baik dari segi politik maupun perdagangan.

Venezuela yang adalah anggota OPEC itu, dalam beberapa tahun belakangan memang dikenal sebagai salah satu sumber bahan baku energi dan mitra dagang vital bagi Kuba

BACA JUGA: Lebih Nyaman Dikawal Ladyguard

Venezuela bahkan tercatat bisa mengekspor 98.000 barel minyak mentah per hari ke negeri Karibia yang masih kesulitan dana cash itu, lewat kesepakatan dagang yang sangat ringan.

"Kami baru menandatangani (sebanyak) 264 kontrak bernilai total USD 2,951 miliar," ungkap Presiden Venezuela Hugo Chavez, dalam sebuah pernyataan di TV setempat, sambil menambahkan bahwa sebanyak 20 kerjasama serupa juga akan ditandatangani jelang akhir tahun ini
Berdasarkan data statistik dari pemerintah Kuba, perdagangan antara kedua negara mencapai nilai USD 5,28 miliar tahun 2008 lalu, yang jelas meningkat jauh dari angka USD 945 juta pada 2003.

Kerjasama yang baru saja disepakati oleh kedua negara itu sendiri, dilaporkan antara lain berhubungan dengan bidang kesehatan, perikanan, termasuk juga proyek-proyek pendidikan dan olahraga

BACA JUGA: Sulitnya Warga Palestina Tinggalkan Gaza

Lewat kerjasama itu, kedua negara juga diberitakan bakal membangun setidaknya tujuh perusahaan berkepemilikan bersama untuk produk gula, aluminium, serta di bidang industri pertanian dan transportasi.

Kuba, negeri yang sangat bergantung pada impor bahan bakar dan makanan, diberitakan akan membayar sebagian dari 'tagihan' minyaknya kepada Venezuela dengan layanan sekitar 40 ribu dokter dan tenaga profesional lainnya
Chavez sendiri sebagai pemimpin Venezuela, memang telah memutuskan untuk bergabung dengan Kuba dalam memajukan revolusi ekonomi (ala) komunis, sebagai alternatif dari tawaran perdagangan pasar bebas AS.

Kedua negara juga merupakan penggerak aliansi ALBA, yang dibentuk dengan tujuan memajukan kerjasama di antara negara-negara berhaluan komunis (kiri)

BACA JUGA: Perawan Tua Bakal Membengkak

Chavez serta Raul Castro - yang memerintah Kuba menggantikan saudaranya Fidel yang sakit sejak tahun lalu - secara pribadi juga dikenal sangat dekat dan akrabKeduanya pada Minggu (13/12) waktu setempat, direncanakan bakal kembali bertemu dengan sejumlah pemimpin negara anggota ALBA lainnya, termasuk Presiden Bolivia, Evo Morales(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Irak Lelang Ladang Minyak Utama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler