jpnn.com, JAKARTA - PT Kereta Api Logistik (KALOG) mengambil peranan penting dalam rantai logistik angkutan limbah berbasis Kereta Api (KA), serta kegiatan penunjangnya seperti lift on dan lift off (bongkar/muat) angkutan.
Distribusi limbah dengan moda KA menjadi layanan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang diresmikan pada hari ini Kamis (9/8) dengan pemberangkatan perdana rangkaian 10 gerbong datar (GD) atau 20 Teus angkutan Limbah dari Stasiun Kalimas, Surabaya ke Stasiun Nambo, Bogor.
BACA JUGA: Kementan Dorong Jateng Genjot Ekspor Melati
"Angkutan limbah dengan moda KA merupakan wujud sinergi antara PT Kereta Api Indonesia, KALOG dan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) untuk menciptakan angkutan limbah yang ramah lingkungan dan efisien baik dalam kapasitas angkut dan waktu tempuh," ujar Plt. Direktur Utama KALOG, Junaidi Nasution.
Setelah diresmikan, angkutan limbah akan dijadwalkan beroperasi dua kali dalam seminggu dengan rangkaian 5 GD atau 10 Teus, di mana limbah yang akan diangkut merupakan jenis limbah berpenanganan khusus, namun dengan tingkat risiko yang paling rendah.
BACA JUGA: Soal Impor, RI Lepas dari AS tapi Berpindah ke Tiongkok
“Layanan ini merupakan bagian dari kemajuan dan perkembangan industri logistik khususnya dalam pemanfaatan jaringan rel kereta api. Dengan distribusi berbasis moda KA, angkutan limbah relasi Kalimas - Nambo hanya membutuhkan waktu 15-16 jam yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh 2-3 hari menggunakan moda darat atau trucking," jelasnya.
Sementara, Direktur Operasi dan Pemasaran KALOG, Sugeng Priyono mengatakan pada sisi operasional, KALOG bersama KAI dan PPLI telah mempersiapkan prosedur untuk memastikan keamanan angkutan, di antaranya dengan pengawalan personil bersertifikasi penanganan limbah untuk setiap perjalanan.
BACA JUGA: Perpres Harus Akomodasi Harga Susu yang Layak
"KA ini akan berhenti di beberapa stasiun pemberhentian untuk pemeriksaan ulang keamanan angkutan. Selain pengawalan, KALOG juga telah memfasilitasi emergency shelter yang dilengkapi dengan tool kit untuk penanganan situasi emergensi angkutan, baik di stasiun Kalimas maupun stasiun Nambo," tuturnya.
Sejumlah ujicoba telah dilaksanakan baik uji coba statis maupun dinamis untuk mengevaluasi kesiapan angkutan baik dari aspek kesesuaian implementasi prosedur, kemananan, operasional dan lainnya.
Layanan tersebut diharapkan mampu mendorong pengalihan beban jalan raya ke kereta api yang juga akan mengurangi kerusakan dan kepadatan jalan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Metode Paling Ampuh Bagi Pertamina untuk Garap Blok Rokan
Redaktur & Reporter : Yessy