Sekelompok orang pendukung Presiden Donald Trump bentrok dengan kepolisian, menyebabkan kerusuhan di Capitol Hill di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu waktu setempat.

Dengan menggunakan masker gas, sejumlah politisi terlihat telah melarikan diri dari ruang dewan perwakilan rakyat dan senat, setelah sejumlah perusuh menyerbu Gedung Putih menggunakan gas air mata.

BACA JUGA: Pendukung Donald Trump Serbu Gedung Kongres: 52 Ditangkap, Ada Korban Jiwa

Sebuah peringatan adanya "ancaman keamanan eksternal" diumumkan di dalam Capitol Hill saat anggota kongres sedang mengadakan pertemuan dan akan memberikan suara untuk menegaskan kemenangan Joe Biden, Presiden terpilih.

Para perusuh diketahui menggunakan "bahan kimia" yang ditujukan kepada polisi saat mencoba menerobos masuk ke gedung, kata kepala polisi Washington DC Robert Contee, sebelum masuk ke ruang Senat.

BACA JUGA: Komentar Pimpinan DPR Terkait Kerusuhan di Gedung Kongres AS

Photo: Sejumlah orang yang berada di dalam ruangan mencoba berlindung setelah diketahui perusuh mencoba masuk Capitol Hill. (AP: Andrew Harnik)

  Twitter kunci akun @realDonaldTrump

Sebelumnya Presiden Trump mengunggah di Twitter-nya jika pemilihan telah dicuri darinya dan mengatakan kepada kelompok perusuh "kami mencintaimu" dan "pulanglah dengan damai".

BACA JUGA: Rusuh di Gedung Kongres AS, 2 Pejabat Gedung Putih Mengundurkan Diri

Presiden Trump tetap mengulangi klaim palsu jika ia memenangkan pemilu dengan "telak", yang diyakini telah memicu protes yang berujung kekerasan di Capitol Hill.

Twitter telah mengunci akun @realDonaldTrump karena "pelanggaran berat yang berulang soal Kebijakan Integritas Sipil" yang dimiliki media sosial tersebut.

Akun Presiden Trump di Twitter akan dikunci selama 12 jam sampai ia menghapus tiga unggahannya, jika tidak akunnya akan tetap dikunci.

Anggota parlemen dari Partai Republik dan pejabat pemerintahan sudah memohon kepada Presiden Trump agar memberikan pernyataan kepada para pendukungnya untuk meredam kekerasan. Satu orang dilaporkan mati tertembak

Sebuah video menunjukkan sejumlah perusuh telah menerobos masuk Capitol Hill lewat jendela dan polisi menembakkan air mata. Video: Video: Sekelompok perusuh mencoba menerobos Capitol Hill. (ABC News)

 

Para anggota kongres dan politisi telah dievakuasi ke tempat aman. Wakil presiden terpilih Kamala Harris, yang menghadiri sebuah sesi juga dilaporkan aman.

Media setempat melaporkan seorang perempuan yang juga mencoba menerobos ke gedung tersebut telah tertembak oleh polisi.

NBC melaporkan perempuan tersebut dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal. Jam malam diberlakukan di Washington DC Photo: Para pendukung Presiden Trump mencoba memanjat tembok sebelah barat Capitol Hill. (AP: Jose Luis Magana)

 

Jam malam telah diberlakukan di kawasan pemerintahan di Washington DC hingga pukul 6 pagi waktu setempat.

Pihak kepolisian dan otoritas keamanan telah bergerak menuju para pengunjuk rasa untuk membubarkan mereka yang masih berada di jalanan.

Seorang juru bicara parlemen mengatakan Garda Nasional sudah dikerahkan di sekitar gedung tersebut bersama layanan keamanan dan perlindungan lainnya. External Link: @JoeBiden I call on President Trump to go on national television now to fulfill his oath and defend the Constitution by demanding an end to this siege.

 

Sementara itu dalam pidatonya, Presiden terpilih Joe Biden menyebut mereka yang menyerbu Capitol Hill sebagai "sejumlah kecil ekstremis yang melanggar hukum".

"Ini bukan perbedaan pendapat, ini adalah kekacauan," katanya, mendesak Presiden Trump untuk "meminta agar pendukungnya mengakhiri pengepungan [Capitol Hill]".

"Ini sebuah hasutan dan harus diakhiri sekarang. Saya meminta kelompok orang ini untuk mundur dan biarkan demokrasi bekerja."

Pernyataan serupa juga dikeluarkan oleh Wakil Presiden AS, Mike Pence, yang mengunggah serangkaian pernyataan mengutuk kekerasan di akun Twitternya. Photo: Anggota kepolisian segera mengambil posisi setelah pengunjuk rasa masuk ke dalam Capitol Hill. (Reuters: Kevin Dietsch)

  Penghitungan suara akan dilanjutkan hari ini

Nancy Pelosi, Ketua DPR Amerika Serikat, baru saja mengeluarkan pernyataan yang mengatakan jika Kongres akan melanjutkan penghitungan suara 'electoral college' malam ini waktu setempat, setelah gedung parlemen "diizinkan untuk digunakan" kembali.

Pelosi mengatakan keputusan ini diambil setelah berkonsultasi dengan pihak militer Amerika Serikat di Pentagon, Departemen Kehakiman, dan Wakil Presiden.

"Kami sekarang akan menjadi bagian dari sejarah, karena gambaran yang memalukan soal Australia telah ditunjukkan kepada dunia, dengan penghasutan di tingkat tertinggi," katanya.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dan Anda bisa mengikuti laporannya secara LIVE di blog ABC News.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Laut Tiongkok Selatan Memanas, Begini Saran Syarief Hasan untuk Militer dan Pemerintah RI

Berita Terkait