Kesal Merasa Ibunya Dihina, Pemuda Bertato Ancam Bakar Jamaah Pengajian

Minggu, 22 Februari 2015 – 09:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ulah preman kampung yang satu ini benar-benar keterlaluan. Hendiyana (31) mengancam membakar warga yang hendak menggelar pengajian di Jalan Krendang Tengah RT15/03, Krendang, Tambora, Taman Sari, Jakarta Barat.

Aksi onar pria yang baru sepuluh bulan keluar penjara itu berakhir di tahanan Mapolsek Metro Tambora. Ditemui Sabtu (21/2) petang, mata Hendi sedikit sembab karena menangis semalaman lantaran takut kembali ditembak aparat Polsek Metro Tambora di bagian betis. Raut wajahnya masih menyimpan dendam tatkala mengingat tangisan ibunya Tiah (50).

BACA JUGA: Berawal Kenalan di FB, Siswi SMP Dihamili Bapak Tiga Anak

Saat itu, Jumat (20/2), sekitar pukul 15.30 itu, ibunya ditemui sedang menangis sesugukan. Kesedihan ibunya yang penjual nasi rames itu membuatnya bertanya-tanya.

"Saya tanya, siapa yang nangisin? Tapi emak malah diam dan terus nangis aja," ucap pria bertato batik di punggung itu dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Minggu (22/2).

BACA JUGA: Diduga Cemburu, Suami Tikam Istri hingga Tewas

Merasa kurang puas, bungsu dari tujuh bersaudara ini seketika mengamuk. Dia mengumbar pertanyaan ke setiap tetangga yang ditemuinya.

"Tapi, jawabnya (tetangga) pada begitu. Mereka semua bilang enggak tahu," tutur Hendi.

BACA JUGA: Digerebek, Warga Malaysia Kedapatan Bawa Sabu

Menunggu matahari tergelicir, tepat pukul 20.00, rombongan pengajian rutin mulai berkumpul di seberang rumah Hendi. Mereka bersiap menggelar Yasinan di rumah tetangganya Mimi.

"Saya masih kesal, saat itu juga saya ambil bensin dari motor (tangki). Terus saya tadah di botol minum yang saya potong, terus saya siram aja," katanya.

Sambil berteriak, Hendi menghampiri rumah yang menjadi tempat pengajian warga malam itu. Sejurus kemudian, Hendi menyiramkan bensin ke dinding rumah. Seketika itu juga warga panik. Tambah lagi, Hendi yang tersohor pernah dipenjara itu melemparkan puntung rokok yang masih menyala ke siraman bensin.

Ancaman itu kian mengganas, residivis jambret ini melemparkan korek gas yang sempat menimbulkan letupan api di rumah tetangganya itu. Mendapat laporan tersebut, Kanit Reskrim Iptu Rudi Priyo Santoso bersama Panit Reskrim Polsek Tambora, Ipda Anggoro Winardi menghampiri lokasi dan langsung meringkus Hendi yang tengah mengamuk.

Di hadapan polisi, pria yang pernah divonis setahun penjara ini berdalih, ulahnya itu hanya untuk menakuti tetangganya. Dia mengaku kesal, dan menduga tetangganya itu seringkali menghina ibunya. Aksi nekadnya itu juga dilakukan karena terlalu sayang sama ibunya.

"Sengaja saya gertak begitu supaya warga tuh ngasih tahu, siapa yang nangisin emak saya," ucapnya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 335 KUHP tentang ancaman kekerasan dan perbuatan tidak menyenangkan. Sampai dirinya kembali ke sel tahanan, Hendi tetap bertanya-tanya.

"Saya juga nyesel, sampai sekarang enggak tahu siapa yang nangisin emak saya," katanya.(asp/indopos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gasak Duit hingga Celana Majikan, Wanita Cantik Ini di Bui


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler