jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menanggapi hasil survei Litbang Kompas pada Mei 2023 yang memperlihatkan kesukaan terhadap Partai Perindo berada di urutan empat besar setelah Demokrat, Golkar dan Gerindra.
Kesukaan terhadap Partai Perindo mencapai 45,5 persen.
BACA JUGA: Survei Litbang Kompas, Ganjar Unggul dengan Elektabilitas 40 Persen
Menurut Adi, kesukaan publik terhadap Partai Perindo didasari sejumlah faktor.
Pertama, bukti kerja konkret, kerja nyata, yang sangat dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat yang dilakukan Partai Perindo.
BACA JUGA: Simulasi Litbang Kompas kepada 3 Capres, Ganjar 40 Persen, Salip Prabowo & Anies
"Misalnya, kerja nyata yang dilakukan oleh Partai Perindo seperti gerobak Perindo, ada bantuan sosial dan bantuan-bantuan UMKM."
"Saya kira kerja-kerja itu yang membuat orang suka kepada partai politik, seperti Perindo ya," ujar Adi Prayitno, Rabu (24/5).
BACA JUGA: Hasil Survei Jelang Pilkada Kota Semarang: Elektabilitas Hevearita Teratas, Yoyok Sukawi Mengejutkan
Kedua, kesukaan juga terkait figur dan tokoh yang menjadi kader hingga kemudian menjadi pengurus dari partai yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 tersebut.
Menurutnya, sejauh ini Partai Perindo memiliki banyak kader yang bagus, terutama para mantan kepala daerah yang dinilai punya integritas, kompetensi dan memiliki rekam jejak baik.
"Mereka secara tidak langsung memberikan efek positif yang berimbas kepada naiknya tingkat kesukaan yang terjadi pada Partai Perindo," katanya.
Ketiga, program, visi misi, dan orientasi kinerja dari Partai Perindo yang ingin ekonomi Indonesia maju dan rakyat menjadi sejahtera, sebagaimana yang selama ini terus digaungkan Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Artinya, pembenahan sektor ekonomi adalah sesuatu yang prinsip dan dianggap sangat penting serta menjadi prioritas bagi rakyat di mata Partai Perindo.
"Jadi, itu tidak mengherankan ketika Partai Perindo melakukan kegiatan dan punya misi besar supaya UMKM meningkat, ekonomi tumbuh, akses terhadap pekerjaan makin mudah."
"Itu secara pasti memberikan efek positif yang kemudian masyarakat suka," katanya.
Hasil survei Litbang Kompas sebelumnya memperlihatkan 56,5 persen publik suka dengan Partai Demokrat.
Urutan kedua Partai Golkar 51,4 persen, disusul Partai Gerindra 50,1 persen.
Selanjutnya, Partai Perindo 45,5 persen, Partai Nasdem 43,3 persen dan PDI-P 42,8 persen.
Selanjutnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 39,9 persen, Partai Keadlian Sejahtera (PKS) 38,1 persen dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 34,4 persen.
Survei Litbang Kompas juga menempatkan kepopuleran Partai Perindo mencapai 73,7 persen, berada di peringkat ketujuh.
Popularitas Partai Perindo melampaui tiga partai parlemen, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Survei Litbang Kompas menyebutkan salah satu kerja elektoral yang harus dilakukan partai politik nonparlemen adalah meningkatkan daya popularitas di hadapan pemilih.
Survei Litbang Kompas merekam Partai Perindo merupakan partai nonparlemen tertinggi yang mengalami peningkatan popularitas.
Pada survei Januari 2023 lalu, popularitas Perindo 69,5 persen.
Persentase tersebut bertambah menjadi 73,3 persen pada survei yang digelar Mei 2023.
Popularitas Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo juga tercatat paling tinggi, mencapai 49,1 persen di survei Mei 2023 atau naik 2,5 persen dibanding Januari lalu.
Hary Tanoesoedibjo juga masuk daftar tokoh populer berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, yaitu sebesar 49 persen. Sedangkan yang menyukai sebesar 34 persen.
Survei periodik Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 29 April–10 Mei 2023.
Survei melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Adapun margin of error penelitian lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Ganjar Urutan Kedua, Hasto PDIP Menantang LSI Denny JA, Menyengat Banget
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang