Kesultanan Kukar Nobatkan Menteri Yasonna sebagai Pangeran Anom Suranegara

Selasa, 25 Juli 2017 – 05:42 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly saat menerima gelar kehormatan dari Kesultanan Kutai Kartanegara, Minggu (23/7). Foto: Kemenkumham

jpnn.com, TENGGARONG - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumam) Yasonna Hamonangan Laoly memperoleh gelar kehormatan dari Kesultanan Kutai Kartanegara. Gelarnya adalah Pangeran Anom Suranegara.

Penobatan gelar untuk Yasonna dilakukan dalam upacara adat pendirian Ayu di Museum Mulawarman, Tenggarong, Kalimantan Timur, Minggu (23/7). Museum itu merupakan eks Keraton Kesultanan Kartanegara.

BACA JUGA: BPHN Dorong OBH Seriusi Akreditasi demi Genjot Advokasi untuk Publik

“Ayu merupakan simbolisasi dari upaya mencapai atau mendirikan kerahayuan, yaitu keselamatan dan ketentraman,” ujar Yasonna.

Penyerahan gelar kehormatan tersebut dilakukan bersamaan dengan pembukaan acara pesta rakyat Erau Internasional Folklore and Art Festival (EIFAF) 2017 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong. Terdapat delapan negara yang ikut memeriahkan acara EIFAF, yakni Slowakia, Bulgaria, Polandia, Thailand, China, India, Jepang dan Korea Selatan.

BACA JUGA: Kemenkumham Berikan Remisi kepada 930 Napi Anak

“Berbagai kesenian dan tradisi di lingkup Kesultanan Kutai bersanding dengan kebudayaan dari delapan peserta negara,” ucapnya.

BACA JUGA: Sekretaris Ditjen PAS Bertemu Djarot Bahas Pembangunan Lapas di Ciangir

Yasonna melanjutkan, EIFAF adalah ajang kebudayaan yang memperkenalkan peninggalan kearifan lokal masyarakat Kutai kepada dunia. Selain itu, Pesta Kesenian Rakyat Erau Adat Kutai 2017 merupakan wadah untuk memberi ruang bagi para pegiat seni budaya daerah.

Untuk itu, Yasonna mengajak pelaku seni juga melindungi karya mereka. “Kepada segenap seniman daerah yang telah membuat karya cipta seni seperti lagu, tari, seni lukis, dan seni rupa untuk segera mendaftarkan karya seninya,” ujarnya.

Yasonna mengajak seniman daerah untuk mendaftarkan karya mereka ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham. Para seniman yang telah menciptakan karya orisinal bisa mengantongi sertifikatnya dari DJKI Kemenkumham.

“Itu adalah salah satu bentuk perlindungan terhadap ekspresi budaya tradisional yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia,” tuturnya. 

Yasonna menambahkan, festival budaya juga dapat menjadi perekat bagi semua pemangku kepentingan di Indonesia. Sebab, festival budaya akan menjadi daya tarik wisata berbasis budaya yang memberi dampak positif bagi peningkatan dan pertumbuhan ekonomi.

“Saya juga berharap kepada pemerintah daerah secara aktif menyosialisasikan festival budaya dan melakukan fasilitasi registrasi HAKI,” ucapnya bersemangat.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pesan Menteri Yasonna untuk 79 Pejabat Tinggi Pratama Kemenkumham


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler