Ketahuilah, Ini Manfaat Tahu untuk Kesehatan

Selasa, 12 Maret 2019 – 08:58 WIB
Tahu. ILUSTRASI. Foto: Stylecraze

jpnn.com, JAKARTA - Bagi Anda pecinta tahu, mendengar kata tahu saja mungkin sudah bisa membuat Anda membayangkan kelezatannya.

Di balik teksturnya yang lembut dan lezat, ternyata ada beragam manfaat tahu bagi kesehatan tubuh.

BACA JUGA: Benarkah Makan Emping Sebabkan Asam Urat?

Tahu berasal dari endapan susu kedelai yang dikentalkan. Ada beberapa jenis tahu yang umum dikonsumsi, yaitu tahu padat, tahu lembut dan tahu sutra (silken tofu).

Ketiga jenis tahu ini memiliki kandungan nutrisi yang serupa satu sama lainnya, hanya saja semakin padat konsistensi tahu, maka kalorinya juga makin tinggi.

BACA JUGA: Dampak Fatal Kurang Tidur, Sangat Berbahaya

BACA JUGA: Gemar Minum Kopi? ini Kiat Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil

Berikut ini manfaat tahu untuk kesehatan, seperti dilansir laman Stylecraze, Senin (11/3).

BACA JUGA: Strategi Bulog Serap Kedelai Petani Jatim

1. Pemicu Penurunan Berat Badan

Produk kedelai mengandung bahan bioaktif tingkat tinggi yang mengatur kadar kolesterol.

Diet yang kaya akan tahu dan protein kedelai terkait lainnya mengurangi total kolesterol plasma, VLDL, LDL dan kadar trigliserida.

Konsumsi protein kedelai memberikan efek penurun lipid. Ini menurunkan penyerapan kolesterol usus dan meningkatkan ekskresi asam empedu tinja.

Protein kedelai diet, seperti tahu juga bisa secara positif memengaruhi metabolisme kolesterol hati dan gen yang mengendalikan prosesnya.

2. Mengelola Diabetes

Makanan kedelai dikenal karena kandungan isoflavonnya yang tinggi, yang merupakan salah satu alasan tahu dikaitkan dengan kontrol diabetes.

Isoflavon ini meningkatkan insulin serum dan kadar insulin pankreas dengan meningkatkan pensinyalan insulin dan mengatur aktivitas molekuler.

Mereka juga mengatur pengambilan glukosa oleh usus, sehingga mengontrol kadar glukosa darah dan insulin.

Berhati-hatilah terhadap produk kedelai yang dimaniskan seperti makanan penutup tahu dan minuman kedelai yang meningkatkan kadar glukosa darah.

3. Mengatasi Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Tahu mengandung phytoestrogen yang disebut genistein dan daidzein - bahan kimia yang terjadi secara alami pada tanaman dan menunjukkan aktivitas estrogenik.

Fluktuasi kadar estrogen berdampak pada menstruasi, ovulasi, implantasi embrio, dan kesuburan.

Fitoestrogen tahu bisa mengatur menstruasi dan meningkatkan fungsi ovarium dan kesehatan rahim pada wanita premenopause.

Tetapi data klinis menunjukkan bahwa mengonsumsi protein kedelai secara berlebihan (> 100 mg isoflavon kedelai / hari) bisa menyebabkan berkurangnya fungsi ovarium.

4. Menurunkan Risiko Kanker

Penelitian telah menunjukkan efek perlindungan dari fitoestrogen kedelai pada berbagai jenis kanker.

Fitoestrogen ini (terutama yang terkandung pada tahu) bisa memblokir aksi estrogen, yang bertanggung jawab atas proliferasi sel kanker.

5. Memperkuat Tulang

Keropos tulang dan osteoporosis sering terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas (fase pasca-menopause).

Salah satu alasannya adalah ketidakseimbangan progesteron, estrogen, dan hormon seks wanita lainnya selama masa ini.

Wanita yang melakukan diet kaya kalsium dan fitoestrogen (seperti isoflavon) berespon lebih baik terhadap terapi penggantian hormon.

Mereka juga cenderung memiliki kepadatan massa tulang yang lebih baik.

Kandidat diet terbaik untuk mengobati penyakit tulang adalah produk susu dan kedelai.

Untuk individu atau vegan intoleran laktosa, tahu, susu kedelai, dan protein nabati lainnya bisa menjadi pengganti yang tepat.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Coba Berhenti Minum Kopi? 8 Hal ini yang Akan Anda Alami


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler