"Adanya keterlibatan oknum-oknum dalam sindikat narkoba, membuat menjadi suburnya masalah narkoba di tanah air," ujar Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Iskandar Hasan, usai peringatan ulang tahun The Habibie Center, di Jakarta, Selasa (30/11).
Selain itu, Iskandar menyebut, program pariwisata yang sedang digalakkan pemerintah, juga menjadi hal yang dilematis
BACA JUGA: Lagi, Mantan Kasir Langkat Diperiksa KPK
Di mana di satu sisi, banyaknya kunjungan wisatawan asing menambah devisa, namun di sisi lain juga (membuat) bertambah meluasnya pasar narkoba di Indonesia."Negara kita juga sedang menggalakkan masalah turisme
BACA JUGA: Mengusik Tahta Jogja dari Istana
Sambil dia berlibur, sambil dia berjualan," imbuh Iskandar.Saat ini, tambah Iskandar, pemasok narkoba dari luar negri masih didominasi oleh jaringan sindikat dari negara-negara kawasan Bulan Sabit Merah dan Timur Tengah
BACA JUGA: Ditjen Pajak Persempit Ruang untuk Koruptor
Berarti sindikasi Timur Tengah cukup tinggiYang kita tangkap ini pembawa-pembawanyaBig boss-nya tidak bergerak di siniAdanya di negara-negara tertentuMungkin perlu kerjasama internasional, (dengan) Interpol, DEA, dan sebagainya," papar Iskandar.Namun demikian selain narkoba impor, hasil produksi dalam negeri juga diakui marakIni disebutkan Iskandar, dipicu juga oleh luasnya pasar narkoba dalam negeri"Kalau dilihat dari tempat yang kita tangkap, untuk memproduksi ada tempat produksiKalau kita lihat, memang sangat subur untuk pemasaranKenapa? Karena yang saya bilang tadi, ada turis, ada tempat-tempat hiburan yang banyakJadi selain ada destinasi, juga produksi," pungkasnya(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran dan Malaysia Eksportir Terbanyak Narkoba ke Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi