Ketika Ikan Teri Lebih Mahal dari Daging Ayam

Jumat, 30 Agustus 2019 – 14:12 WIB
Dagangan ikan asin di Pasar Mandonga Kendari. Foto: ANTARA/ Azis Senong

jpnn.com, KENDARI - Harga ikan teri asin maupun ikan sunu di sejumlah pasar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara meroket, lebih mahal ketimbang harga daging ayam.

Dari pantauan Antara di Pasar Mandonga dan Pasar Sentral Kendari, Jumat (30/8), harga ikan teri mencapai Rp 130.000 hingga Rp 135.000 per kilogram untuk kualitas terbaik. Sementara harga daging ayam berkisar Rp 65.000-Rp 70.000 per kilogram.

BACA JUGA: Oknum PNS jadi Penjabat Gudang, Terancam Dipenjara Seumur Umur

Tingginya harga ikan teri asin maupun ikan sunu itu dipicu karena permintaan konsumen selama ini cukup besar sementara persediaan di tingkat pedagang sangat terbatas.

"Ketersediaan ikan teri untuk kualitas terbaik (teri putih) memang terbatas. Berbeda dengan ikan teri biasa yang berwarna hitam dan kuning, stoknya banyak dan harganya pun jauh lebih murah," kata Ny. Irma (40) salah satu penjual ikan di Mandonga.

BACA JUGA: Jawab Keinginan Jokowi, Komite Pedagang Pasar Luncurkan Aplikasi Kepasar

Dia mengatakan, harga ikan asin maupun ikan segar di tingkat pedagang pengecer selama dua bulan mengalami kenaikan, bahkan lebih mahal dibanding harga daging ayam potong maupun ayam kampung dalam ukuran kilogramnya.

BACA JUGA: Lebih Baik Utamakan Tembakau Lokal Daripada Gabungkan SKM dan SPM

BACA JUGA: Jelang Iduladha, Permintaan Daging Ayam Meroket

Untuk jenis ikan teri asin, pemicu tingginya harga ikan itu karena permintaan dari luar daerah cukup besar terutama disukai para konsumen dari luar daerah untuk dijadikan sebagai oleh-oleh produk khas daerah untuk dibawa pulang setelah melakukan kegiatan di Kendari.

"Biasanya para tamu-tamu luar daerah yang datang berlibur di Kota kendari, yang banyak dicari adalah ikan teri halus, sehingga wajar bila pedagang mematok dengan harga tertentu," ujaranya.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra Darmin mengungkapkan, meskipun persediaan ikan asin di hampir seluruh pasaran tergolong cukup, tetapi harganya tetap pada harga yang fantastis dengan harga yang cukup tinggi, karena permintaanya konsumen belakangan ini cukup besar.

"Dengan permintaan yang banyak dari konsumen, pedagang pun bisa memainkan harga tanpa harus ada kesepakan dari instansi pemerintah, sebab itu sudah menjadi mekanisme pasar," ujaranya.

Sementara harga ikan segar, seperti ikan laut kembung, bandeng, ruma-ruma dan cakalang bervariasi antara Rp40.000 per kilogram hingga Rp60.000 per kilogram tergantung dari jenis dan kualitasnya.

Darmin menambahkan, ikan asin maupun ikan segar yang ditawarkan pedagang stoknya cukup, tetapi harganya tidak pernah lagi turun pada kisaran itu karena dari hari ke hari tingginya permintaan konsumen sementara hasil tangkapan nelayan sanagat terbatas.

"Sudah menjadi hal biasa bila cuaca ombak yang tidak menentu, biasanya hasil tangkapan nelayan berkurang yang otomatis cenderung alami kenaikan. Apalagi para nelayan lokal saat ini dengan kemampuan kapal laut yang dimiliki hanya mampu mencari ikan pada laut tertentu," katanya. (ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Pria di Selokan Itu Ternyata Presenter TVRI


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler