Ketika Setiap Pertandingan Makin Krusial

Hitung-hitungan Memasuki Pekan-pekan Terakhir ISL 2010

Sabtu, 01 Mei 2010 – 11:07 WIB
DUEL - Striker Persipura Boaz Solossa saat menghadapi Juan Revi dari Arema, dalam pertemuan kedua tim pemuncak klasemen ISL 2009-2010 itu di Jayapura, Sabtu (24/4) lalu, yang akhirnya dimenangkan tuan rumah Persipura dengan skor 4-1. Foto: Wenny/Cenderawasih Pos.
SEJUMLAH kompetisi sepakbola di berbagai belahan dunia, memasuki Mei ini pada dasarnya kian memasuki masa krusialnyaDi Eropa misalnya, yang bisa disebut sebagai kiblatnya sepakbola dunia, persaingan masih saja ketat terjadi di Liga Italia Serie A, La Liga Spanyol, maupun di Premier League Inggris

BACA JUGA: Lalin Kota Kediri Lumpuh 2,5 Jam

Terutama dengan pertandingan tersisa yang tinggal hitungan jari sebelah tangan
Demikian juga halnya dengan di tanah air sendiri, khususnya di jalur kompetisi bergengsi Liga Super Indonesia alias Indonesia Super League (ISL).

Terlepas dari berbagai kontroversi yang masih saja terjadi, baik dalam hal penyelenggaraan, penegakan aturan, keberadaan dan tindak-tanduk suporter sepakbola negeri ini, atau bahkan berbagai kritik yang senantiasa dilayangkan, pertandingan demi pertandingan seru terus berjalan

BACA JUGA: PT LI Dinilai Tak Tegas

Kini bahkan, bisa dikatakan sudah memasuki momen-momen akhirnya, dengan menyisakan antara 3-5 pertandingan masing-masingnya, untuk dijalani oleh 18 kontestan ISL 2009-2010
Adalah dua tim teratas di klasemen saat ini, Arema dan Persipura, yang masih berpeluang dan saling bersaing menggapai juara.

Sebenarnya, laga vital kedua tim tersebut pada Sabtu (24/4) pekan lalu, bisa disebut sebagai persimpangan perjalanan ISL musim ini

BACA JUGA: Tantan, Striker Persitara yang Kian Bersinar

Seandainya Arema mampu mencuri satu poin saja, beban untuk memastikan juara mungkin akan lebih ringan bagi klub kebanggaan Kota Malang ituHal itu tidak semata-mata terjadi karena Arema menambah poinNamun lebih dari itu, hasil seri saja bisa membuat perhitungan poin maksimal Persipura bergeser, yang jelas akan berpengaruh pada daya saing tim asal Jayapura itu dalam perebutan gelar juara.

Namun kenyataannya, Persipura justru mampu mengalahkan Arema dengan skor 4-1 yang sangat meyakinkan, dalam laga di Stadion Mandala, Jayapura ituHasil tersebut memang belum membuat Arema tergusur sebagai pemuncak klasemenTapi, jarak antara poin Arema di puncak dan Persipura di peringkat kedua kontan jadi semakin dekatKini, Arema mengoleksi 60 poin, atau hanya terpaut empat poin dari Persipura yang mengoleksi nilai 56.

Lebih jauh, secara psikologis, kekalahan itu pun bisa sangat berpengaruh bagi Pierre Njanka dkkPasalnya pada masa-masa krusial, Arema justru harus mendapatkan kekalahan terbesar sepanjang musim iniTak salah kiranya jika pelatih Robert Alberts langsung mengagendakan program refreshing di Bali bagi anak-anak asuhnyaAgenda itu dipandang penting, untuk mengembalikan kondisi fisik maupun psikologis para pemain pasca kekalahan.

:TERKAIT Kini, jika ingin memastikan juara, Arema harus menjaga konsistensi penampilannya, seiring kejaran PersipuraSementara di sisi lain, hasil laga di Stadion Mandala tersebut, jelas semakin memantapkan mental Boaz Salossa dkk dalam menatap lima laga selanjutnya"Kami bersyukur karena bisa menang atas AremaHasil itu semakin membuka peluang kami mengejar poin Arema," terang Jacksen F Tiago, pelatih Persipura, usai pertandingan itu.

Jacksen pun berharap, kemenangan tersebut menjadi modal positif bagi timnya untuk meraih poin sempurna di lima sisa lagaSementara di sisi lain, pelatih asal Brazil itu berharap agar Singo Edan (julukan Arema) terpeleset di lima laga tersisaTak beda jauh dengan itu, kubu Arema justru juga berharap agar Persipura terpeleset pada laga sisanyaJika Persipura gagal meraih poin penuh, maka jelas akan memperbesar peluang Arema mengunci gelar juara sebelum laga akhir melawan Persija, 30 Mei nanti.

Bagi Persipura, di antara lima laga sisanya, memang ada beberapa laga yang berpeluang menjadi sandungan tim Mutiara Hitam (julukan Persipura) ituDi antaranya adalah ketika mereka dijamu Persib Bandung (2/5), serta Sriwijaya FC (5/5)Selain harus bertandang ke markas tim yang memiliki tren positif di kandang, Eduard Ivakdalam dkk juga bakal disulitkan dengan masa recoveryMakanya, kubu Arema berharap Persipura gagal meraih poin di dua pertandingan away tersebut.

Jika itu terjadi, Arema hanya akan butuh enam poin di kandang untuk mengunci gelarSebab pada angka 66, tim yang lahir pada 1987 tersebut bisa saja mengunci gelarnya, dengan asumsi perolehan poin maksimal Persipura hanya 65 poin - sudah termasuk sembilan poin dari tiga laga sisanyaTapi tentu, hal tersebut hanya jika Persipura gagal total pada dua laga away-nyaJika yang terjadi di luar itu, bisa jadi, justru Arema yang terancam.

Apalagi jika tim kebanggaan Aremania tersebut sampai tergelincir di tiga laga home-nya mendatangBukan tidak mungkin, gelar juara akan bergantung pada laga away Arema melawan PSPS (26/5), serta kontra Persija (30/5)Di dua laga tersebut, Arema harus seri atau bahkan meraup poin sempurnaItu bukan perkara mudah bagi AremaSebab, dua tim yang akan menjamu Arema itu adalah tim dengan ambisi tersendiriPersaingan jadi kian seru jika mengingat bahwa di sela jadwal kompetisi itu, tepatnya pada 7-14 Mei depan, juga akan ada gelaran babak 16 besar turnamen Piala Indonesia, di mana Arema maupun Persipura - beserta sejumlah kontestan ISL lainnya - juga ikut berlaga, serta pastinya bisa menguras tenaga.

Sementara terlepas dari itu, yang tak boleh dilupakan pula adalah pertarungan demi melenggang dari jurang degradasi, yang tak kalah seru dan barangkali malah lebih rumitHal itu tak terlepas dari beratnya beban tim-tim papan bawah menghadapi sisa laganyaBisa disebut, sekitar separuh kontestan belum bisa dipastikan aman dari jurang degradasiMeskipun jika berbicara peluang, ada sekitar delapan tim yang benar-benar di zona kritis - berdasarkan klasemen sementaraMereka adalah Bontang FC, Persela Lamongan, Persisam Samarinda, Persijap Jepara, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Pelita Jaya, serta Persitara Jakarta Utara.

Laga Persik menjamu Persebaya, yang seharusnya dimainkan Kamis (29/4), menjadi salah satu yang krusial dalam hal iniTiga poin dari pertemuan itu akan menjadi modal bagi keduanya melakoni empat laga away di Papua dan KalimantanSeperti diketahui pula, nyatanya pertandingan itu sendiri tak jadi diadakan karena Persik tak mendapat izin menggelar pertandingannya di Stadion Brawijaya, demikian juga ketika harus dipindah ke Jogjakarta.

Akibatnya, sesuai aturan, mestinya Persebaya sudah mendapatkan poin kemenangan WO (walkover) 3-0 karena tak digelarnya pertandinganNamun sejauh ini, keputusan resmi mengenai itu belum juga dikeluarkan - masih dibahas - oleh PT Liga Indonesia (PT LI) selaku otoritas pelaksana kompetisi, yang lantas memicu kritikan bahwa PT LI tak tegas dalam menegakkan peraturannyaSementara di sisi lain, izin menggelar pertandingan yang tak dikeluarkan pihak kepolisian setempat, yang berujung pada gagalnya Persik menggelar pertandingan tersebut, akhirnya memicu protes pula dari para pendukung tim itu, Persikmania, yang bahkan menggelar demontrasi hingga memacetkan jalanan kota, Jumat (30/4) kemarin.

:POLLING Lalu, bagaimana dengan nasib dua tim terbawah saat ini, Persitara dan Pelita Jaya, yang bisa disebut sudah dipastikan harus turun ke Divisi Utama - level kompetisi sepakbola tanah air di bawah ISL? Pasrah, mungkin itu saja yang bisa mereka lakukanMeskipun seperti disebutkan manajer Persitara, Hary Ruswanto, ia tetap ingin pemainnya bermain all-out di sisa laga, minimal dengan harapan mereka bisa dilirik oleh tim lain berkat penampilan maksimalnyaDemikian juga dengan manajer Pelita Jaya, Lalu Mara, yang senada menyatakan bahwa timnya masih akan all-out.

Namun, itu terlepas dari satu kemungkinan lain yang bisa saja terjadi, terkait dengan tim-tim yang bakal degradasi tersebutFaktor yang oleh beberapa orang dianggap masih bisa 'berbicara' ini adalah keputusan PSSI, terutama berpedoman pada Manual Liga Indonesia 2009Dalam manual tersebut, pada Peraturan Pertandingan khusus ISL pasal 15 dikatakan "kecuali ditetapkan PSSI, maka sistem degradasi kompetisi adalah peringkat 16 hingga 18 pada klasemen akhir putaran kedua akan terdegradasi ke Divisi Utama pada musim kompetisi berikutnyaSedangkan peringkat ke-15 akan menjalani playoff dengan peringkat keempat Divisi Utama"Artinya, Persitara ataupun Pelita Jaya bisa saja terhindar dari degradasi, jika PSSI punya ketetapan lain.

Contohnya sudah pernah adaSaat Divisi Utama masih menjadi kompetisi tertinggi tanah air misalnya, beberapa tindakan PSSI sempat 'mencederai' manual kompetisiAntara lain adalah 'bantuan' PSSI yang membuat Persib Bandung batal terdegradasi musim kompetisi 2003Saat itu, ketika tim-tim menyisakan sedikit pertandingan dan ada gejala Persib bakal terdegradasi, PSSI tiba-tiba menyatakan playoff diikuti oleh empat tim, yakni Persib, Perseden Denpasar, PSIM Jogjakarta dan Persela LamonganDari playoff itu akhirnya, Persib dan Persela tetap tinggal di Divisi UtamaSetahun kemudian, PSSI juga membatalkan degradasi, kala menetapkan kompetisi dibagi menjadi dua wilayah dengan alasan jumlah klub yang bertanding lebih banyak, dengan salah satu klub yang 'terselamatkan' adalah DeltrasDemikian pula halnya dengan musim kompetisi 2005 dan 2006.

Namun, menanggapi hal itu, Joko Driyono selaku CEO PT LI, menolak dan menepisnya begitu sajaIa pun menutup mata atas fakta yang telah ada tersebut"Dalam fakta hukum, jangan sampai seseorang menafsirkan kalimat itu dengan terlalu berlebihan," ujarnyaJoko pun berharap agar semua pihak bisa melihat PSSI dengan perspektif yang baik"Nyatanya, sampai kompetisi menyisakan beberapa pertandingan, tidak ada keputusan apapun kan," tukasnya.

Akan bagaimana akhirnya perjalanan ISL musim kompetisi ini, agaknya - seperti biasa - selain masih harus menunggu pertandingan demi pertandingan sisa yang bakal dijalani tim berpeluang juara maupun tim-tim terancam degradasi, juga perlu menanti 'kejadian luar biasa' apa yang masih mungkin terjadiYa, karena memang begitulah pelaksanaan kompetisi sepakbola di negeri ini, masih kerap (berpeluang) diwarnai intrik di sana-siniSelamat menikmati(*/diq/ito/jpnn)

AGENDA ISL 2009-2010

Sabtu, 1 Mei 2010
-PSPS v Persiba (siaran langsung Antv, 15.30 WIB)
Minggu, 2 Mei 2010
-Sriwijaya v Persiwa (siaran langsung Antv, 15.30 WIB)
-Persib v Persipura (siaran langsung Antv, 19.00 WIB)
Selasa, 4 Mei 2010
-PSPS v PSM
-Arema v Persela
Rabu, 5 Mei 2010
-Sriwijaya v Persipura (siaran langsung Antv, 15.30 WIB)
Kamis, 6 Mei 2010
-Persib v Persiwa (siaran langsung Antv, 15.30 WIB)
Sabtu, 15 Mei 2010
-Persijap v Persija
-Persela v PSPS

KLASEMEN SEMENTARA ISL 2009-2010

1    Arema            29     19      3     7      44-18      60
2    Persipura      29     15     11    3      56-29     56
3    Persiba          31     14     8      9      38-25     50
4    Persib            29     13     4     12     43-34     43
5    Persija           29     11     10    8      33-26     43
6    Persiwa         29     13     4     12      52-48     43
7    PSM                31     12     7     12     31-39     43
8    PSPS              28     12     5     11     34-29     41
9    Sriwijaya FC  28     12     5     11     36-39     41
10 Persema        30     12     5     13     40-48     41
11 Bontang FC   30     10     8     12      45-47     38
12 Persela          29     11     5     13      33-40     38
13 Persisam      30     10     7     13      32-37     37
14 Persijap         30     10     7     13      35-43     37
15 Persebaya     29     10     6     13      39-44     36
16 Persik             29      9      8     12      37-48     35
17 Pelita Jaya     31     7      9      15      32-48     30
18 Persitara        31     7      6      18      34-52     27
Sumber: Liga-indonesia.co.id

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Sama Seperti SEA Games


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler