Ketika Warga Indonesia Antre Tiket Piala AFF di KBRI Kuala Lumpur

Aisha Gemas kepada Irfan Bachdim, Mahasiswa Relakan Uang Jajan

Jumat, 24 Desember 2010 – 12:31 WIB
Foto: Charlie L/Indopos

Mulai kemarin (23/12), panitia pelaksana leg pertama final Piala AFF 2010 membuka lima loket penjualan tiket di KBRI Kuala LumpurSuasananya tak kalah "heboh" jika dibandingkan dengan pembelian tiket leg kedua di Stadion Bung Karno, Jakarta

BACA JUGA: Selamatkan Sebelas Bayi dengan Tempe


----------------------------------------------
M
ALI MAHRUS, Kuala Lumpur
---------------------------------------------
Suasana Kantor KBRI di Kuala Lumpur kemarin lebih ramai daripada biasanya

BACA JUGA: Nafisah Ahmad Shahab, 10 dari 12 Anaknya Jadi Dokter

Tidak hanya sibuk melayani ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI), kantor diplomatik di Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur 50400, itu juga mulai menjual tiket untuk leg pertama final Piala AFF yang dilangsungkan di Stadion Bukit Jalil pada 26 Desember nanti. 

Lima loket penjualan tiket tersebut berlokasi di sebelah kiri gedung utama KBRI
Itulah loket yang didirikan oleh KBRI bekerja sama dengan panitia lokal (LOC) dan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM)

BACA JUGA: Humala Napitupulu, Pegawai Ditjen Pajak yang Terseret Kasus Gayus



Di antara kerumunan massa yang sejak pagi buta menjejali KBRI, terdapat dua TKI yang berpakaian proyekMereka mengenakan bot dan helm berwarna kuningBagian bawah celana dimasukkan ke sepatu proyek tersebut, yang berlepotan noda semen yang sudah mengeringPenampilan mereka termasuk yang menarik perhatian di antara pengantre lainKeduanya memang pekerja proyek bangunan yang juga berburu tiket pertandingan final antara timnas Indonesia dan tuan rumah Malaysia.

Dua pekerja proyek itu adalah Kholidin, 40, asal Mojokerto, dan Miftakhul, 34, asal LamonganMereka adalah TKI yang mengerjakan sebuah bangunan di Kuala Lumpur
"Kami sengaja datang pagi-pagi dengan pakaian seperti ini agar cepat dapat tiketBegitu tiket di tangan, kami langsung kerja," kata Kholidin, diiyakan oleh Miftakhul

Kebetulan, mereka mendapatkan garapan proyek pembangunan gedung yang tak jauh dari KBRIDengan mruput antre di depan loket penjualan, mereka berharap bisa tetap bekerja seperti sediakala

Pagi itu, Kholidin membeli lima tiket, sedangkan Miftakhul membayar empat tiket"Itu titipan teman-temanDaripada mereka ikut antre semua di sini, lebih baik kami yang membelikan tiketTidak enak dengan mandor di tempat kerja kalau semua tidak terlihat di tempat proyek," ungkap Miftakhul

Panitia memang memperbolehkan calon penonton membeli tiket lebih dari satuMaksimal lima lembar tiketBahkan, bila ada yang ingin membeli dalam jumlah banyak, panitia mengizinkan asal pembeli melengkapi diri dengan surat keterangan dari lembaga yang diwakiliBeberapa peguyuban TKI membeli tiket secara kolektif seperti ituBahkan, sebuah maskapai penerbangan Indonesia memesan tiket lebih dari seribu lembar"Itu kesempatan yang tidak boleh dilewatkanJika ada atlet Indonesia yang bertanding di sini, saya berusaha memberikan dukunganApalagi, kali ini sepak bola, olahraga favorit saya," tutur Kholidin.

Dulu, waktu Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy main di sini, saya tak pernah absen menyaksikan mereka bermain," tambah TKI yang mengaku sejak 1991 mencari nafkah di negeri jiran ituBambang dan Elie memang pernah bermain di Selangor FCMereka menjadi bintang di liga domestik Malaysia"Kalau bisa ketemu pemain timnas, saya mau bersalaman dan minta tanda tangan," ungkap Miftakhul

Semakin siang, penjualan tiket kian ramaiApalagi ketika Aisha Sinclair datangPenampilan dan gerak-geriknya membuat para pengantre terpingkalYa, Aisha adalah seorang waria yang gibol (penggila bola)Dandanannya yang menor serta gayanya yang kemayu menjadikan suasana siang itu hebohBegitu mendapatkan 40 lembar tiket yang dibeli, Aisha langsung bersorak gembira

Dia menyatakan membeli tiket sebanyak itu untuk teman-temannya yang akan menyerbu Stadion Bukit Jalil"Sebagian tiket untuk teman-teman saya yang akan datang dari BatamSebagian lagi titipan teman-teman di salonBegini-begini, kami penggemar berat timnas, lhooo," katanya dengan genit.

"Saya paling gemas kalau melihat Irfan BachdimImut banget," lanjut waria asal Moroseneng, Surabaya, tersebutAisha sudah 15 tahun menjadi TKI di MalaysiaDia membuka bisnis salon dan spaSetelah tahu bahwa yang mewawancarainya adalah wartawan Jawa Pos, Aisha menjadi-jadi"Waduh, besok foto saya masuk Jawa Pos, dongTahu begitu, saya dandan dulu sebelum ke sini," celotehnya, disambut gergeran pengantre tiket lainnya

Selain para TKI, tiket laga final leg pertama Minggu nanti diburu para mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di MalaysiaSalah seorang di antaranya adalah Mohammad FikriPemuda dari Sukabumi itu kini menimba ilmu di Fakultas Pengurusan Muamalat Kolej Universiti Islam Antarbangsa, Selangor

"Tadi saya beli 51 tiketTiket sebanyak itu titipan teman-teman kampus," ucap FikriMeski "hanya" dipatok RM 30 (sekitar Rp 87 ribu) dan RM 50 (Rp 145 ribu), harga tiket tersebut cukup menguras uang saku bagi mahasiswa Indonesia di Malaysia"Demi tiket final itu, saya dan teman-teman harus mengurangi uang jajan dan uang makan," ujar Fikri, lantas tertawa

Dia menyatakan sudah berkoordinasi dengan persatuan pelajar Indonesia di universitas lain untuk memerahputihkan?Stadion Bukit Jalil Minggu nanti"Saya yakin bahwa timnas bisa menang 2-0," tegasnya

Sesuai dengan kesepakatan bersama PSSI, panpel leg pertama Malaysia memberikan jatah 15,5 ribu tiket bagi pendukung timnas IndonesiaHampir pasti banyak TKI yang tidak kebagian tiketSebab, sampai kemarin sore saja (hari pertama penjualan), penjaga loket mengatakan bahwa tiket yang terjual sekitar 7.000 lembarSangat mungkin hari ini (24/12) sisa jatah tiket itu habis terjualPadahal, menurut rencana, penjualan tiket di KBRI dilakukan hingga hari H pertandingan"Syukurlah, kami sudah mendapatkan tiketKami ingin menjadi saksi kemenangan timnas atas tuan rumah," ucap Kholidin(*/c11/ari)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petugas Tak Kuat Iman, Para Artis Bertiket VIP pun Terlantar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler