Ketoprak, Efektif Latih Teamwork

Senin, 10 Mei 2010 – 12:22 WIB
JAKARTA - Ikut sertanya para pejabat dan direksi perusahaan pelat merah dalam pergelaran seni ketoprak itu ternyata tak sekadar dilandasi niat melestarikan budaya tradisionalMereka mengatakan, latihan-latihan sebelum pementasan tersebut juga efektif mengasah keakraban dan kerja sama (teamwork) para pemain.

"Pentas ketoprak ini membuat interaksi antarpemain lebih akrab, bahkan sudah seperti keluarga

BACA JUGA: Main Ketoprak, Pejabat Sentil Pejabat

Tanpa sadar, teamwork itu terbawa ketika kami menjalani pekerjaan sebagai profesional," tutur Yuliarti Merati, Direktur Produksi PT Indofarma Tbk.

Karena kenikmatan itu, Yuli yang kini ditunjuk sebagai salah seorang ketua di Paguyuban Puspo Budoyo sering mengajak eksekutif perusahaan farmasi atau pejabat di Kementerian Kesehatan ikut bermain ketoprak, minimal menyaksikan pementasan
"Selama ini, ketoprak sering dianggap sebagai seni budaya masyarakat kelas bawah

BACA JUGA: Bupati Boven Digul Kembali Diperiksa

Ini anggapan keliru, karena seni itu tidak mengenal sekat sosial," jelasnya.

Pendapat tersebut diamini Bambang Soepeno
Saat latihan maupun pentas, seluruh atribut dan status sosial tercabut

BACA JUGA: KPK Periksa Laksamana Sukardi

Pejabat, eksekutif, staf, maupun seniman ketoprak yang asli, melebur menjadi satu kesatuan"Tak ada bos atau bukan bosSemua satu, pemain ketoprak," tuturnya.

Direktur BRI itu mengakui, keakraban tersebut susah diperoleh dalam suasana kerja yang serba formalNamun, dalam latihan-latihan menjelang pentas, suasana itu gampang diperoleh"Semua bisa saling ledek, saling mencandai, lantas tertawa bersamaItu semua membuat kami dekat secara pribadi," ujarnya.

Apakah mudah mengajak para pejabat dan para eksekutif itu bermain ketoprak? Yuli mengatakan, awalnya tidak mudah meyakinkan mereka untuk ikut bermain"Biasanya sih awalnya malu-malu, minder, takut nggak bisaSetelah pelan-pelan diyakinkan bahwa pemain lain juga belum pernah main, banyak yang mauSetelah main, biasanya senang, bahkan ketagihan main berkali-kali," katanya sambil disambung tawa.

Salah seorang yang ketagihan bermain ketoprak adalah Komisaris Utama Danareksa, Sutan Remy SjahdeiniPria kelahiran Surabaya itu berkali-kali ikut pentas Ketoprak Guyonan Campur TokohBahkan, kini Remy menyiapkan pentas Ludruk Campur Tokoh di Paguyuban Puspo Budoyo, Surabaya, pada 4 Juni mendatang"Lakonnya Sumpah PocongKami akan mengajak Pakde Karwo (Gubernur Jatim Soekarwo), Menbudpar Jero Wacik, dan tokoh-tokoh lain," tuturnya.

Pakde Karwo termasuk tokoh yang begitu ditawari main ketoprak langsung bersediaDia mengatakan baru diminta ikut bermain Kamis, sehari menjelang pentas"Baru pukul 11.00 diajak mainSaya bilang oke, gampaaang," katanya.

Jumat siang, Soekarwo baru diberi tahu peran yang diberikanTentunya, sulit menghafal seluruh naskah"Saya kan kebagian peran Dipati Lamongan yang tugasnya menengahi sengketa Kerajaan Demak dan BanyubiruJadi, tidak perlu hafal naskahKalau ada yang mau berantem ditengahi, selesai," ujarnya sambil lantas tertawa.

Lain lagi dengan Dirut PLN Dahlan IskanPria asal Magetan tersebut menyatakan berkali-kali dibujuk Luluk untuk ikut bermain ketoprakLantaran kesibukan, ajakan itu belum dipenuhi"Saya sampai malu sama Pak LulukKarena itu, begitu diajak lagi, saya langsung bersedia," ungkapnya.

Dahlan menyatakan angkat topi atas kegigihan dan ketekunan Luluk dan Lies Sumiarso dalam melestarikan seni budaya tradisional"Upaya itu memang seharusnya didukung semua pihak," katanya(owi/sof/ca7/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asnun Minta Duit Rp 100 Juta ke Gayus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler