jpnn.com, NEW YORK - Bersama 11 anggota Panel Eksternal Auditor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Isma Yatun dalam kapasitasnya sebagai Ketua Panel melakukan pertemuan Sekjen PBB Antonio Guteres di New York, Amerika Serikat.
Sebanyak 11 anggota panel yang mendampingi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu berasal dari 11 negara meliputi Kanada, Chile, Cina, Perancis, Jerman, India, Italia, Filipina, Russia, Swiss, dan Inggris.
BACA JUGA: Jujur Saja, PBB Gagal Menyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Isma menegaskan pentingnya pengelolaan risiko yang efektif karena situasi konflik, periode pascaCovid-19 dan tekanan inflasi, serta mata rantai global.
"Hal itu mengakibatkan adanya tantangan pendanaan termasuk masalah likuiditas," kata Isma Yatun dalam keterangannya, Rabu (22/11).
BACA JUGA: Isma Yatun Dipercaya Menjadi Ketua Panel Auditor Eksternal PBB
Oleh karena itu, panel mengharapkan adanya strategi pendanaan yang terstruktur dengan baik.
Panel juga membahas pengelolaan pendanaan perubahan iklim dan transformasi digital di PBB.
BACA JUGA: Isma Yatun Harapkan Pendidikan Makin Berkualitas Melalui Program Merdeka Belajar
Antonio Guteres menghargai peran auditor dalam mengawal pengelolaan keuangan dan kinerja PBB.
Sekjen PBB menjelaskan bahwa permasalahan pendanaan dan likuiditasnya adalah masalah yang penting dan kompleks.
PBB akan selalu berupaya memperbaiki kinerja dengan terus mengembangkan berbagai skenario untuk memastikan keberlanjutan pendanaan ke depannya.
BPK menjadi anggota Panel Eksternal Auditor PBB sejak tahun 2016. BPK menjadi Wakil Ketua UN Panel pada tahun 2022, dan menjadi Ketua UN Panel pada tahun 2023.
Panel Eksternal Auditor PBB adalah forum untuk pertukaran informasi dan metodologi untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai dan kualitas proses jaminan pemeriksaan eksternal pada organisasi-ogranisasi PBB.
Panel beranggotakan pimpinan dari 12 Supreme Audit Institutions (SAIs) yang ditunjuk maupun dipilih untuk melaksanakan audit eksternal pada PBB, Badan Khusus PBB, dan Badan Atom Dunia (IAEA) UN Secretariat, Funds and Programmes and Specialized Agencies, dan International Atomic Energy Agency. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kirim Surat Resmi, Fraksi PKS Minta PBB Mendesak Israel Setop Genosida di Gaza Palestina
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha