Ketua DPD: Itu Buku Murahan dan Fitnah

Kontroversi Buku Membongkar Gurita Cikeas

Senin, 28 Desember 2009 – 15:23 WIB
JAKARTA- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman menyebutkan bahwa buku berjudul "Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century" karya George Junus Aditjondro tersebut hanya murahan dan berisi fitnah.

"Buat apa baca, saya lihat buku itu cari sensasi sajaJadi nggak perlu ditanggapi, apa lagi dibuat bedah buku," kata Irman kepada wartawan di Gedung DPD RI, Senin (28/12) saat diminta komentarnya tentang buku yang menghebohkan itu.

Ketua DPD dari daerah pemilihan (dapil) Sumbar itu mengatakan, yang namanya buku harus disusun berdasar fakta dan data secara ilmiah

BACA JUGA: Dokter Periksa Kejiwaan IT

Apalagi ini soal skandal Bank Century yang sampai saat ini baru dalam proses investigasi oleh Pansus DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
"Ini soal Century-nya saja baru proses investigasi, yang dilakukan panitia angket DPR dan KPK," kata Irman.

Buku karya George, tambah dia, jauh berbeda dengan buku "All the President's Men" yang mengakibatkan jatuhnya Presiden Richard Nixon dalam kasus watergate

BACA JUGA: Bawaslu Dituding Biang Perseteruan

Tapi kalau melihat buku karya George, itu murahan.

"Buku itu dibuat berdasarkan investigasi dua wartawan
Kalau ini buku murahan saja kok," ujarnya sambil menyarankan, tidak perlu ada pelarangan terhadap buku tersebut, tetapi yang terpenting harus ada tanggung jawab dari penyusun.

George harus menjelaskan secara lebih detail, ilmiah, harus siap diuji publik tentang keabsahan data-data yang dia sebut dalam buku

BACA JUGA: KPK : Upah Pungut Bukan Untuk Pejabat

"Kalau ada yang dirugikan bisa minta pertanggungjawaban, bisa melalui hukum," tambah dia.

Sementara Ketua DPR RI Marzuki Alie menilai buku "Membongkar Gurita Cikeas" hanya menjual judul atau mencari sensasi"Sama saja kalau wartawan menulis berita, judul tidak menarik, tidak dibacaBanyak yang baca kalau judul heboh," ujarnya.

Marzuki mengatakan disinggungnya keluarga presiden dalam buku karya sosiolog Universitas Sanata Dharma itu perlu diverifikasiSebab salah satu yayasan yakni Yayasan Puri Cikeas tidak dikelola keluarga SBY, dan yayasan itu memiliki strukrut kelembagaan yang jelas.

"Yang dimaksud keluarga itu yang mana? Ada keluarga dekat ada keluarga jauhLagi pula ada aturan yang memayungiYayasan juga punya aturan internal," kata bekas Sekjen DPP Partai Demokrat itu, seraya meminta Aditjondro menjelaskan secara ilmiah(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Badan Perlindungan Bahasa Resmi Diusulkan ke Presiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler